Langkahnya berhenti saat Hermione menarik paksa dan memegang tangannya. Seketika Hanna tertarik masuk kedalam kamar yang berada diujung lorong. Hermione mengunci pintu dan memasangkan peredam suara saat melihat tatapan Hanna seperti ketakutan.

 Hermione mengunci pintu dan memasangkan peredam suara saat melihat tatapan Hanna seperti ketakutan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Whoa.. Hanna. It's me ok. Calm down."

Melihat Hermione, tangannya mencengkram erat. Hanna terisak dan terlihat panik, ia hanya bisa berkata acak tak beraturan, "Malfoy...ia... aku... Hermy...Help..."

Hermione tersenyum kecut, ia tanpa aba-aba memeluk Hanna. Gadis itu hanya mengelus punggung Hanna dan membiarkan ia menangis.

"Kau boleh cerita jika sudah siap, ok? Aku tidak akan memaksamu." Hanna hanya mengangguk diam menanggapi ucapan Hermione.
----------------------------------------------
15 Menit Hanna terpaku dalam pelukan Hermione. Manisnya kayu cendana dan wangi violet membuat Hanna sedikit tenang. Ia akhirnya menatap lurus setelah selesai dalam seguk tangisnya.

Hanna terduduk di samping Hermione, namun hanya menatap kearah tembok.
"Draco Malfoy, ia semalam meniduriku."

Hermione mengerenyit, dia tak mengerti salahnya dimana?

"Oookee??" Hermione menanggapi ragu.

Lagipula siapa yang tidak tahu peringkat musang berbulu pirang itu? Bahkan pria itu telah meniduri Pansy yang sekarang berteman baik dengannya. Lagi pula diusia yang sekarang, wajar jika pernah melakukan hal tersebut.

'Lalu apa masalahnya?' Hermione menahan fikirannya dalam hati.

"Aku mau pulang." Hanna menatap kosong kearah tembok. Dia tidak menatap sedikitpun Hermione yang tengah khawatir.

"Why? Hanna. He loves you. Malfoy melakukan itu demi nyawamu, Honey." Akhirnya dengan satu tarikan nafas, Hermione bercerita tentang mantra yang diberikan gurunya, serta syarat bodoh untuk meniduri Hanna dan teknik untuk pembagian jiwa.

Hanna sedikit membesarkan matanya mendengar ocehan panjang Hermione, tetapi ia merasa kecewa. Mungkin saja Hanna akan setuju melakukannya dengan suka rela kalau saja Malfoy menjelaskan kondisinya, bukan seperti tadi malam.

"Aku mau pulang." Hanna hanya meremas seprai kasur tempat ia duduki. Matanya kali ini menatap sendu ke arah Hermione, "Aku.... Mau pulang..."

Tom yang sedaritadi berhimpit dalam selimut tak terlihat milik Harry mulai geram, ia bersiap keluar dari selimutnya.

"Ayo kita pulang." Tom meraih tangan kakaknya bersamaan dengan Draco yang berlari mengambil lengan Hanna yang satu juga.

" Tom meraih tangan kakaknya bersamaan dengan Draco yang berlari mengambil lengan Hanna yang satu juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
False and Fake [Draco Malfoy]Where stories live. Discover now