38-Hot Kiss

45.7K 4.7K 930
                                    

Happy Reading💕

______________________________________

Rhigo sesekali melirik kearah Zura. Lalu kembali sibuk dengan laptopnya.

"Brader," panggil Zura.

Rhigo menghentikan aktivitasnya, yang tadi mengetik diatas papan keyboard. Perhatiannya mengarah pada Zura. "Kenapa?" tanyanya singkat.

"Gue mau keluar, mau makan sate," izin gadis itu.

Rhigo mengangguk, mengizinkan Zura. "Tapi ingat pulang, jangan lari ke markas mu," titahnya.

"Okey." Zura mengacungkan jempolnya. Ia berdiri dari sofa, melangkah keluar namun suara Rhigo menghentikannya.

"Tunggu."

Zura berbalik, menghadap Rhigo.

"Sini." Rhigo mengayunkan telapak tangannya, meminta Zura mendekatinya.

Gadis itu menurut, berjalan menuju Rhigo. "Kenapa brader?"

"Menunduk," titah Rhigo lagi.

Zura mengernyit kebingungan, namun tetap mengikuti perintah Pria berdarah Italia itu. Ia menunduk dan sedikit membungkuk, hingga wajahnya sejajar dengan wajah Rhigo.

Rhigo menatap lekat wajah cantik itu. Lalu tangannya terulur mengusap rambut Zura. "Hati-hati," ucapnya. Ia kembali memfokuskan dirinya dengan laptopnya.

Zura tertegun. Menatap Pria itu heran. "Aneh lo." Zura malah membalas mengusap rambut Rhigo. Lalu pergi meninggalkan Pria itu yang membeku atas tindakannya.

Rhigo menatap punggung Zura. "Sialan, kenapa harus gadis berusia 16 tahun." Ia berdecak kasar.

_______________________________

Selepas menikmati sate, Zura kini duduk di bangku yang berada di pinggir jalan, tempat yang sering menjadi tongkrongannya sembari meneguk minuman bersoda favoritnya. "Say yes to heaven." Zura menggumamkan lirik lagu yang sering didengarnya.

Lalu ada seorang pria duduk disebelahnya, menaruh minuman kaleng di dekat kaleng milik Zura.

Beberapa saat, pria itu mengambil kaleng, namun bukan kalengnya melainkan kaleng milik Zura karena arah matanya fokus pada ponselnya. Pria itu berdiri lalu pergi darisitu.

Zura yang juga fokus menatap kearah jalanan, mengambil kaleng Pria tadi tanpa memperhatikannya lalu meneguknya.

Memang sama-sama kaleng coca-cola, namun isinya berbeda. Kaleng Pria tadi berisikan alkohol. Dan sialnya Zura meneguknya. "Anjing, kenapa jadi gini rasanya." Zura meludah, menghilangkan rasa aneh dari minuman itu.

Hingga beberapa saat, kesadarannya tergantikan dengan rasa pusing. Penglihatan Zura sedikit memburam, melihat kendaraan yang bergerak tak jelas dan berbayang-bayang. "Itu mobil apa motor?" Zura menunjuk-nunjuk tak jelas.

Ia berdiri, berjalan terhuyung-huyung. "Anjir, tanahnya gerak-gerak," ucapnya. Terlalu mabuk, gadis itu melangkah kearah jalan raya.

Tin!!!

Hampir saja dirinya ditabrak sebuah mobil, jika tak ada tangan kekar yang menariknya hingga wajahnya bertubrukan dengan dada bidang laki-laki itu.

"LO MAU MATI!!" bentak Vilas keras.

"Mati?" tanya Zura, menyipitkan matanya menatap wajah laki-laki itu.

Azzura Revenge (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang