Chapter 34 : 3rd Riddle

Začať od začiatku
                                    

"Kita tidak akan tahu perusahaan Tuan Ham benar-benar memiliki sistem itu atau tidak jika kau belum berhasil masuk ke dalam sistem informasinya, 'kan?!" Ucap Renjun.

"Kau benar." Gumam Haechan.

"Jika Jaemin dan Jeno kembali dan kita belum menemukan kemajuan mengenai kasus ini, besok aku akan mencoba untuk meretas sistem informasi perusahaan Tuan Ham lagi." Ucap Haechan.

"Tapi kau harus berhati-hati, dan untuk berjaga-jaga lebih baik kau jangan menggunakan komputer markas atau pun komputer milikmu." Ucap Renjun.

"Tenang saja, aku memang tidak ada niatan untuk menggunakan komputer markas atau pun komputer milikku. Aku akan menggunakan komputer Net Cafe yang letaknya di tempat terpencil." Ucap Haechan. Renjun mengacungkan ibu jarinya pada Haechan dan tersenyum.

Tidak lama kemudian, terdengar suara mobil dari luar. Mereka pun langsung mengetahui kalau Jaemin dan Jeno sudah sampai di markas.

"Bagaimana? Ada sesuatu yang kalian dapatkan?" Tanya Renjun antusias sambil berjalan menghampiri Jaemin dan Jeno yang baru saja masuk ke dalam markas.

"Ada." Jawab Jaemin. Ia lalu berjalan ke arah sofa dan duduk di atasnya. Begitu pun dengan Jeno, Haechan, dan Renjun yang ikut duduk di atas sofa.

"Tapi kenapa wajah kalian terlihat kesal?" Tanya Renjun.

"Karena kita mendapatkan hal yang tidak terduga." Jawab Jaemin. Lalu ia mengeluarkan sebuah amplop surat dari saku bagian dalam jaketnya.

"Surat?!" Ucap Renjun.

"Buka saja." Ucap Jaemin.

Renjun membuka amplop surat itu lalu mengeluarkan selembar kertas yang ada di dalamnya.

Haechan mendekatkan dirinya pada Renjun karena ia juga ingin melihat apa yang tertulis di lembaran kertas dalam surat itu.

"Find me before new year's eve or they will kill someone that night." Haechan dan Renjun membacanya bersama-sama.

"Jangan bilang kalau ini teka-teki dari si pelaku lagi?!" Ucap Haechan.

"Aku tidak akan bilang. Karena kau sendiri yang sudah mengatakannya." Ucap Jaemin.

Haechan membuang nafas kasar sambil menyandarkan punggungnya pada sofa.

"Sebelum malam tahun baru? Berarti kita hanya punya waktu tiga hari saja." Ucap Renjun cemas.

"Bagaimana caranya kita menangkap mereka?! Jika kita hanya memiliki sisa waktu tiga hari." Ucap Haechan yang tak kalah cemasnya dengan Renjun.

"Walau pun kita sudah punya beberapa target tersangka, tapi kita belum tahu pasti apa benar mereka adalah pelakunya." Ucap Jeno.

"Kita juga belum punya cukup bukti untuk menjebloskan mereka ke penjara." Tambahnya.

"Kita tidak perlu menangkap beberapa target tersangka itu. Tapi yang harus kita tangkap adalah orang yang mengirimkan kita surat peringatan ini." Ucap Jaemin.

"Maksudmu si kakek?" Tanya Jeno bingung.

"Kakek? Kakek siapa?" Tanya Renjun bingung.

"Xinlong bilang ada seorang kakek yang memberikan surat itu kepada Myungbin, salah satu anak di panti, dan memintanya untuk menyerahkan surat itu pada Jaemin dan Detektif Kim." Ucap Jeno.

"Detektif Kim? Apa tadi dia juga ada di sana?" Tanya Haechan. Jeno mengangguk.

"Jangan bahas Detektif Kim dulu. Aku ingin lebih dulu mendengarkan penjelasan dari Jaemin." Ucap Renjun.

[✔] 𝗠.-'𝟬𝟬'𝟳 : 𝗔 𝗣𝗶𝗲𝗰𝗲 𝗼𝗳 𝗚𝗹𝗮𝘀𝘀Where stories live. Discover now