Chapter 18 : Fail

882 188 11
                                    

Jeno dan Haechan kini sudah berada di pemakaman dan sedang memperbaiki lampu jam matahari yang rusak, sedangkan Renjun menunggu di dalam mobil yang terparkir jauh dari tempat pemakaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno dan Haechan kini sudah berada di pemakaman dan sedang memperbaiki lampu jam matahari yang rusak, sedangkan Renjun menunggu di dalam mobil yang terparkir jauh dari tempat pemakaman. Ia sedang memonitor empat CCTV pada layar Ipadnya.

"Apa belum selesai?" Tanya Jeno.

"Sedikit lagi." Balas Haechan.

Posisi Haechan sekarang sedang duduk di pundak Jeno. Karena jarak lampu yang sedikit tinggi ditambah mereka tidak membawa tangga, alhasil Haechan harus naik ke pundak Jeno agar bisa memperbaiki lampunya.

"Sudah selesai." Ucap Haechan. Jeno pun segera menurunkan Haechan dari pundaknya.

"Beberapa menit lagi jam sepuluh. Kita tunggu sebentar." Ucap Jeno.

Satu menit. . .

Dua menit. . .

Tiga menit. . .

"Kenapa rasanya waktu begitu lambat saat berada di tempat seperti ini." Ucap Haechan memecah keheningan.

"Masih merasa takut dengan hantu?" Tanya Jeno.

"Sudah aku bilang aku tidak takut." Kesal Haechan.

"Benarkah? Tapi saat di markas tadi kau terlihat takut." Ledek Jeno.

"Aku sudah bilang, 'kan, kalau aku hanya tidak suka melihat makhluk yang tidak bisa aku pukul." Ucap Haechan.

"Ooh." Balas Jeno.

"Kalian berdua jangan berisik. Fokus saja pada jam mataharinya." Ucap Renjun.

Mereka berkomunikasi melakui alat komunikasi berupa earpiece bluetooth yang baru saja diberikan oleh Jaemin tadi siang saat mereka selesai berdiskusi.

"Tunggu." Ucap Renjun.

"Ada apa?" Tanya Jeno.

"Ada mobil yang datang menuju pemakaman." Ucap Renjun. Matanya tidak lepas menatap layar Ipadnya.

"Mobil siapa?" Tanya Jeno.

". . ." Renjun tidak menjawab.

"Oy, Renjun." Panggil Haechan yang merasa gelisah.

"Itu mobil Mark hyung! Dia datang bersama Detektif Kim!" Ucap Renjun dengan panik.

"What?!" Haechan terkejut karena tidak menyangkak sang kakak akan datang ke pemakaman.

"Padahal tinggal beberapa menit lagi. Kenapa mereka malah datang?!" Kesal Jeno.

"Sebaiknya kalian cepat pergi dari sana sekarang sebelum mereka melihat kalian." Ucap Renjun.

"Tapi bagaimana dengan petunjuk dari jam mataharinya?" Tanya Haechan.

"Kita bisa mengetahuinya besok. Sekarang kita pergi dari sini." Ucap Jeno. Tetapi terlambat. Detektif Kim dan Mark sudah lebih dulu melihat mereka.

[✔] 𝗠.-'𝟬𝟬'𝟳 : 𝗔 𝗣𝗶𝗲𝗰𝗲 𝗼𝗳 𝗚𝗹𝗮𝘀𝘀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang