Chapter 17 || The Secret

Start from the beginning
                                    

"Siapa yang ingin bermain-main?" gumamnya sembari bergegas mengecek CCTV yang ada di ruangan tersebut.

Namun, bukannya mendapat jawaban, ia malah hanya melihat layar CCTV yang telah error. Sepertinya si pelaku memahami seluruh resiko yang ada di seluruh ruangan ini. Dan dapat dipastikan orang tersebut bukan orang sembarangan, melainkan seseorang yang paham tempat ini.

"Who's he?"

Pria tersebut akhirnya memutuskan untuk mengecek beberapa dokumen yang ada di dalam brankas tadi. Benar, tidak ada yang hilang kecuali satu dokumen.

Dokumen tersebut berisi tentang seluruh catatan-catatan kejahatan yang telah dilakukan orang-orang. Kejahatan yang dilakukan oleh para orang penting, termasuk organisasinya.

Bukan tanpa alasan ia mengumpulkan data tersebut. Melainkan hal itu nantinya akan berguna untuk menjerat musuh-musuhnya.

"Hallo?" ucap pria tersebut setelah menyadari ponselnya berdering di saku celana.

"Kau dimana?" tanya orang di seberang sana.

"Kau tahu persis aku ada dimana."

Seseorang yang menelponnya tadi perlahan mengeluarkan suara kekehan kecil yang membuat pria tadi cukup kesal mendengarnya. "Kau kehilangan sesuatu?"

"Ya."

"Tuan Adzriel, musuh kita bukan orang sembarangan."

"Sejak kapan dia melakukan rencananya?"

"Aku tidak tahu. Ku rasa sudah lama. Namun, kita tak menyadarinya."

"Dia ternyata memulai dengan sesuatu yang kecil," ucap Adzriel sembari tersenyum miring. Setelah itu ia pun langsung memutus sambungan teleponnya secara sepihak.

Tanpa basa-basi lagi ia pun mempercepat langkahnya untuk keluar dari ruangan ini. Lorong yang tadinya sangat tenang, kini mulai mengeluarkan suara dari hentakan sepatu yang beradu dengan lantai.

Setelah sampai di depan mobilnya, Adzriel pun langsung masuk dan menyalakan mesinnya. Tak butuh lama ia pun akhirnya melesat pergi.

Adzriel berkendara sangat ugal-ugalan guna melampiaskan segala emosinya. Ia sekarang seperti burung yang sudah masuk dalam perangkap!

Ia tidak bisa berbuat gegabah karena tak tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Apalagi dirinya belum tahu siapa pelaku yang menyebabkan kekacauan ini.

Adzriel kini sudah sampai di gedung yang menjulang tinggi. Bukan gedung biasa melainkan markasnya. Ia keluar dari dalam mobilnya dan langsung diikuti oleh beberapa anggota Castor di belakangnya.

"Anda sudah ditunggu, Bos," ucap salah satu anggotanya.

"Siapa?" tanya Adzriel dengan kening yang mengernyit.

"Leader," ucap anggota tersebut yang membuat Adzriel berdecak pelan.

Ia pun segera menuju sebuah ruangan yang terletak di lantai 6.

Setelah sampai di depan pintu ruangan tersebut, ia pun mengetuk pintu terlebih dahulu kemudian langsung masuk ke dalamnya.

"Kau datang," ucap sang leader yang duduk membelakanginya.

"Ya, Bos," ucap Adzriel dengan penuh rasa hormat.

"Ah, sepertinya suaramu agak berbeda sekarang," kekehnya yang membuat Adzriel bingung.

"Ya?"

"Kau pasti telah membuat kesalahan," tebaknya.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Adzriel sembari memandang punggung orang itu dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kau meremehkanku?"

Adzriel menarik napas pelan kemudian menggelengkan kepalanya.

Sang leader tersebut akhirnya memutar kursinya dan duduk menghadap Adzriel yang sedang berdiri tegap di depannya.

"Kau tahu ada satu ruangan yang tak diperbolehkan untuk dimasuki orang sembarangan?"

"Seventh floor."

"Ya, tebakanmu tidak buruk," ucap orang itu dengan nada yang sedikit meremehkan.

Sang leader bangkit dari tempat duduknya. Ia mulai melangkah ke arah jendela yang terdapat di ruangan tersebut. "Markas ini bukan markas biasa. Aku yang merancangnya dan mengawasi setiap pembangunannya."

"Ruangan yang mungkin tidak pernah diketahui oleh orang lain adalah tempat dimana seluruh informasi seluruh dunia dirangkum disana," ucapnya dengan bangga.

"Kau merangkum seluruh data?" tanya Adzriel.

"Bukan aku," ucapnya sembari tertawa kecil. "Tapi, teknologi-lah yang melakukannya."

Adzriel diam dan terus menyimak apa yang coba disampaikan oleh bos-nya itu. "Kau bisa bayangkan?" tanyanya pada Adzriel.

"Seperti situs web berskala besar?"

"Anggap saja begitu. Namun, kau tentu tidak bisa menemukan teknologi seperti ini dimanapun."

"Karena kau lah yang membuatnya dan hanya kau yang mengetahuinya."

Setelah mendengarkan ucapan Adzriel, orang tersebut langsung tersenyum miring di balik topengnya. Dengan angkuhnya ia pun langsung keluar dari ruangan tersebut dan tak lupa mengatakan sesuatu pada Adzriel.

"Kau mau tahu semuanya? Carilah tempat yang bisa menjawabnya."

"""""""""""""""""""""""""""""""

"""""""""""""""""""""""""""""""

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Senin, 19 September 2022

"Kau tahu? Dunia ini punya banyak rahasia. Dan kau bisa menguak sendiri rahasia itu."

TBC.

SECRET MURDERER Where stories live. Discover now