A 27

39.3K 4.8K 1.3K
                                    

Kangen Sapose sih Cimol?

900 vote dan 2K komen ya! Wajib! Gada toleransi. 😙🤭

Cici kangen kaliannn!!

Jam berapa baca ini?

Absen dulu, cimol dari kota mana?

Komen di tiap part dong! Cici suka bacainnya.. Hehe!

Follow wp dulu, biar gak ngambek AloisiaTherin

Follow wp dulu, biar gak ngambek AloisiaTherin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Rimba memasuki rumahnya dengan perasaan kalut. Sungguh, setiap kakinya melangkah masuk ke dalam rumah ini, bayangan demi bayangan itu melintas di otaknya.

Tangisan Mamanya, raungan Mamanya, teriakan Mamanya, berputar bak kaset rusak di benaknya.

PRANGG!!

Rimba melemparkan gelas kaca yang dipegangnya ke arah tembok dapur, membuat pecahan kaca berserakan dimana-mana.

"SIALAN!" Umpat Rimba, kemudian menendang kursi yang di dudukinya hingga terjungkal.

Pria itu kemudian mengambil sebungkus rokok yang diam-diam ia beli di pipimart tadi, dan membawanya ke kamar.

Pria itu membuka balkon kamarnya, mengambil seputung rokok, kemudian memantik api dari korek.

Asap seketika mengepul, bersamaan dengan Rimba yang menghembuskan nafasnya ke udara.

Pria itu asik memandang langit malam sembari menghisap rokoknya.

'Apa kabar, Ma?'

Rimba menatap satu bintang yang paling terang di langit. Di sebelahnya ada bintang kecil yang tak kalah terang dari sang bintang besar.

'Apa itu Mama? Di sebelah Mama itu adik ya, Ma?'

Rimba terkekeh miris. Sekelebat percakapannya bersama Ata beberapa minggu yang lalu tiba tiba saja terlintas di otaknya.

"Baba, apa orang yang meninggal nanti akan jadi bintang?"

"Ck! Cuman anak TK yang percaya orang meninggal jadi bintang!"

Dan sekarang? Lihatlah, hati Rimba percaya bahwa dua bintang itu adalah Mama dan adiknya yang menatapnya dari langit sana.

Lagi-lagi Rimba terkekeh miris dengan nasib hidupnya yang berubah dalam sekejap.

Tuhan memang tak main-main dengan kehendaknya. Batin Rimba.

Pria itu kemudian mematikan rokoknya di asbak dan berjalan masuk ke kamar setelah menutup balkon kamarnya.

Mulanya Rimba ingin tidur, mengingat jam sudah menunjukan hampir tengah malam, namun melihat kunci motor tergantung di gantungan kunci nakas, Rimba langsung mengurungkan niatnya.

ARIMBA [END]Where stories live. Discover now