A 3

91.1K 9.6K 782
                                    

Syukuri aja, masih ada yang mau baca... mau vote... mau Komen...

Alhamdullilah...

Ada yang tau cast yang pas buat Mentari?

Follow wp dulu, biar bisa baca sampek End! Aloisiatherin



Jika di dalam dunia Wattpad pacaran dengan salah satu anggota geng itu adalah suatu hal yang menyenangkan, membahagiakan, dan juga penuh adegan romansa yang membuat pembaca baper, maka beda lagi untuk kasus percintaan Arimba dan Mentari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika di dalam dunia Wattpad pacaran dengan salah satu anggota geng itu adalah suatu hal yang menyenangkan, membahagiakan, dan juga penuh adegan romansa yang membuat pembaca baper, maka beda lagi untuk kasus percintaan Arimba dan Mentari.

Seperti sekarang contohnya. Boro-boro di sayang, di elus-elus, di buat baper, yang ada Mentari di suruh mbabu. Iya, jadi babu mereka, di markas tempat para suku BrigadéV kumpul.

Mentari itu paham kok, kalo wajah Mentari tuh wajah-wajah babuable jaman now. Tapi tolonglah, ya kali di suruh mbabu! Mana gak digaji lagi!

Arimba? Jangan harap dia mau nolong ataupun membantu. Noh! Dia dipojokkan sambil ngotak-atik kamera kesayangannya.

Gak liat apa? Bidadari hatinya lagi ngelap meja sambil jongkok?!

"Yang sono tuh belom bersih! Yang bener napa kalo bersih-bersih?! Dasar Hatari bantet!" Ketus Pangeran tepat setelah membuang kulit kacang di lantai.

Mentari sudah mendelik, dengan pipi menggembung. Pertanda kalau Mentari sudah sangat sebal.

Sabar Ata, sabar! Orang sabar bakal cantik loh nanti!

Mentari dengan penuh kesal mengelap ujung meja yang ditunjuk oleh Pangeran. Matanya menatap sinis Pangeran yang mengangkat kedua kakinya dan kemudian diselonjorkan diatas meja.

"Oi! Marmut! Ambilin minum dong!" Kini Asia yang genti menyuruh-nyuruh Mentari.

"Injih, Kanjeng doso..." Mentari dengan lembut menjawab, sembari menundukkan kepalanya.

Rimba yang melihat itu tetap diam. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari, seorang Mentari membabu di markas mereka.

Mentari mengambil gelas, kemudian mengisinya dengan air yang berada dalam botol di kulkas. Ia menuang air itu sampai setengah gelas, kemudian mengembalikan botolnya di kulkas. Mentari berjalan ke arah Asia yang asik main PS bersama Anrez.

"Nih!" Mentari menyodorkan gelasnya, namun, bukan tangan Asia yang menyahut, melainkan tangan Rimba yang menyahut minuman itu.

"Gausah ganjen lo!" Ketus Rimba, kemudian meneguk habis air dalam gelas, setelahnya ia menyodorkan gelas kosong itu ke Mentari, membuat gadis itu melongo.

"Bangke lo Rim! Gue yang minta dodol!" Amuk Asia sebal.

Rimba tetap berjalan, namun membalas ucapan Asia, "lumpuh lo?" Ujar Rimba sinis, kemudian berjalan menghampiri Jagad yang sedang membaca buku tebal, dengan kacamata yang bertengger di hidungnya.

ARIMBA [END]Where stories live. Discover now