07 - Tidur Satu Kamar

274K 27.1K 1K
                                    

"Mami Agatha yang cantik dan baik hati layaknya ibu tiri. Bolehkah Agatha pulang ke rumah selama beberapa hari?" gadis itu berucap manis, berusaha membuat seseorang di sebrang sana luluh.

"Gak. Mami gak mau kamu pulang ke sini selagi kamu masih bandel dan susah di atur!" Suara di balik telpon itu menyahut judes.

Agatha mengerucutkan bibirnya. "Yah, Mami! Masa masih marah sih sama aku?"

"Cuman mau ngomong itu kan? Yaudah, Mami mau lanjut main pabji. Bye-bye nak pongott!"

Tut.

Agatha tercengang. Jangan-jangan gurauan Maminya barusan itu sebuah fakta, memikirkannya membuat Agatha merasa yakin. Pantas saja Rima tega mengusirnya dari rumah kemudian di paksa serumah dengan manusia seperti Raka.

Ah, bahkan Agatha tidak yakin Raka manusia jika mengingat kehidupannya yang lurus dan datar layaknya jalan tol.

Melihat langit yang mulai menggelap, Agatha melangkah dari balkon memasuki kamarnya kemudian menggeser pintu kaca itu hingga tertutup.

Kamar yang Agatha tempati memiliki jendela kaca besar yang di pisahkan oleh pintu kaca di tengahnya, pintu yang terhubung ke balkon berukuran sedang. Apartemen milik Raka bisa di katakan mewah dengan 3 kamar dan ruangan yang lengkap serta luas.

Agatha membaringkan tubuhnya di ranjang dengan pandangan ke langit-langit yang tinggi. Bosan, kepribadian Agatha yang ekstrovert membuatnya butuh mengobrol dan begaul dengan orang lain. Jika tidak, dia akan merasa kosong seperti ini.

Sudut bibir gadis itu terangkat ketika kepala cantiknya menemukan sebuah kegiatan menyenangkan. Dia segera berdiri dan keluar dari kamar menuju kamar di sebelah kemudian nyelonong masuk begitu saja.

"Raka?" panggil Agatha. "Nonton film yuk. Sumpah ini beneran film, bukan bokep." Agatha memandang kamar Raka yang terlihat kosong, entah kemana pemiliknya pergi.

Suara langkah pelan terdengar dari belakang membuat gadis itu menoleh perlahan. Bola matanya melebar saat menemukan Raka bertelanjang dada dan tengah menggosok rambut basahnya dengan handuk kecil. Pandangan mata Agatha tidak terlepas dari dada bidang serta perut berotot laki-laki itu.

Sial. Kenapa Raka terlihat seksi?

Agatha tidak akan membiarkan momen ini terlewatkan begitu saja. Bisa jadi ini kali pertama dan terakhir Agatha melihat tubuh atletis Raka. Untuk itu dia membuka kamera ponsel dan memotret dalam diam.

My Roommate Is a Badgirl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang