25. Panti Asuhan Story

532 123 7
                                    

Dan bahagia sesederhana melihat orang lain tertawa kemudian bibir kita ikut tertawa

-Togantren comunity-

Kekuatan terbesar dalam diri setiap manusia adalah mengandalkan Allah dalam segala hal

-Akila Anastasya Putri-

✨✨✨

"Dan," Panggil Sinta saat keduanya tengah berada di tempat yang sama, yaitu dapur.

Sinta di tugaskan untuk membuat es teh, sementara Dani tengah mencari korek.

"Hm," Dani berdehem menjawab panggilan Sinta.
"Dih, so cool banget, ga cocok lo!" Komentar Sinta.

Dani menoleh, menatapnya. "Ada apa?" Tanya nya.

"Thanks ya udah bantuin gue kemaren, makasih juga buat uangnya," Ujar Sinta cepat.

Dani mengangguk. "Uangnya lo ganti, gue di marahin mamih, cicil. Bunga lima puluh persen," Jawabnya.

Sontak Cila membulatkan matanya. "Wah! Ga bener, lo bilang ga pake bunga kemaren," Sungutnya.

"Itu kemaren, sebelum gue di hajar sang mamih tercinta," Jujur, Sinta ingin tertawa saat itu, namun sebisa mungkin menahannya.

"Ketawa? gue tambah bunga nya seratus persen," Ancam Dani.

"Gue bilangin kang Hanif liatin," Sinta malah mengancam balik.

Dani mengacungkan koreknya dan menggerak gerakannya di depan wajah Sinta. "Gini nih, contoh manusia yang ga berterimakasih," Ujarnya.

Dengan wajah tengilnya Sinta berucap. "Oh ya? Gue baru tau loh, gue ini seseorang yang ga tau terimakasih ternyata," Ujarnya dramatis.

Dani menatap intens perempuan di depan nya, hingga Sinta sadar akan itu. "Heh! Mau gue colok tuh mata?!" Sentaknya, membuat Dani terkesiap.

Bukannya marah, Dani malah salah tingkah di buatnya. "Pokoknya lo cicil, batas waktu sampe lulus. Ga ada istilah yang di tagih lebih galak, gue laporin Allah," Ujarnya sambil meminun es teh buatan Sinta.

"Emang deket?" Tanya Sinta, Dani terkejut hingga tersedak. "Y-ya kan gue hamba nya," Jawab pria itu sembari pergi melenggang keluar.

Sinta tertawa melihat tingkah manusia satu itu, memang agak agak orang nya.

***

"Gue tau semua tentang lo," Ujar Alya sembari duduk di samping Cila yang tengah memainkan ponsel.

Dia menoleh, melirik aneh wanita di samping nya itu. Cila mengangkat satu alisnya. "Maksudnya?"

"Lo?" Alya pura pura terkejut mendengar nya. "Gue kira, cewe alim ga bisa ngomong gue elo, ternyata bisa," Dengan nada mengejek Alya mengangguk anggukan kepala nya.

"Ga usah bertele tele, gue masih banyak kerjaan," Ujar Cila kesal.

Alya mengeluarkan ponsel nya, dia memperlihatkan video Cila dengan Rekza yang sudah di edit, hingga ada adegan tak senonoh di sana.

Cerita Untuk Cila [Tongkrongan Gagal Nyantren The Series]  END TERBIT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang