23. ke sebar?

528 119 6
                                    

Kala manusia tak ada lagi yang memperdulikan mu, ingatlah kamu punya Allah yang selalu peduli pada hambanya.

-Akila Anastasya Putri-

ketika kamu berani menjelaskan sebuah kebenaran, akan ada Allah yang membantu mu dengan segala keajaiban.

-Rekza Alaxa Zeynfaruk

***

Beberapa hari kemudian, kala pagi masih menyelimuti bumi, dering ponsel ramai berbunyi dari ponsel seorang pemuda yang tengah membaca buku. Dia melihat nya kemudian beranjak dari sana.

Rekza berinisiatif untuk datang ke rumah Cila. Dia tidak bisa membiarkan kesalahpahaman ini terus berlarut.

Apalagi saat dia mengecek ponsel nya, ramai sekali perbincangan hangat soal video nya dengan Cila, entah itu di grup sekolah, tongkrongan, dan lainnya.

"Bunda," Panggilnya pada perempuan yang tengah mencuci piring itu, "Kenapa? Mau bantuin bunda ya?" Sembari terkekeh.

"Boleh," Jawab Rekza yang membuat Salma terdiam beberapa saat, "Eza yang keringin ya bunda," Salma mengangguk sembari tersenyum.

"Tumben jam segini belum ke vila kang Hanif, bukannya kamu harus siap siap buat project muda berbagi?" Tanya nya.

"Siangan bun, sekalian ke sekolah dulu, kebetulan cuma tinggal nyiapin sembako aja, paling malem, Eza boleh kan nginep di Vila kang Hanif?" Izinnya.

"Tentu boleh," Jawab nya, dia selalu mendukung apapun itu asal kebaikan.

"Bun," Salma menoleh heran, "Ada apa? Kamu dari tadi ban bun ban bun aja, mau apa?"

"Temenin Eza ke rumah Cila yuk!" Ajaknya, Salma terkejut, "Kamu mau ngapain? Ngajak taaruf? Masih sekolah inget," Balasnya cepat.

"Eh eh, bukan, Eza mau lurusin masalah yang waktu itu, video nya juga malah rame lagi di sosmed, Eza ga mau terus terusan jadi kesalahpahaman, bu Mega juga nyuruh Eza ke sekolah hari ini," Jelasnya.

Salma mengangguk anggukan kepala nya, "Yaudah, Bunda sih mau mau aja, kapan?"

"Sekarang," Jawab nya enteng.

"Selesai," Salma menaruh piring itu dengan baik, "Ayo!" Ajaknya.

"Kemana?"

"Mau ke rumah Cila ga?" Rekza kegirangan, dia langsung masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti baju.

***

"A, ga bisa gitu dong!" Sentak Cila.

"Pokoknya, kamu ga bisa lagi gabung sama mereka, Aa ga setuju, dan jangan ngebantah," Tegas Ahdan.

Cila berdecak kesal, dia merebut ponsel nya dari tangan Ahdan. "Cila bukan anak kecil lagi, dan satu lagi, Aa ga akan bisa ngatur Cila," Ujarnya sembari melenggang pergi.

Bibah tak melarang nya, dirinya pun salah telah menampar Rekza, padahal Rekza lah yang menyelamatkan anaknya.

"Video kamu sama Rekza ke sebar Cila, bahkan ga satu dua orang yang tau di sini, kamu ga denger omongan mereka, tapi Aa denger," Ujarnya menahan emosi.

"Cila udah klarifikasi, urusan mereka mau percaya atau ngga, terserah. Yang penting Cila ga kayak apa yang mereka kira," Balasnya.

Cerita Untuk Cila [Tongkrongan Gagal Nyantren The Series]  END TERBIT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang