dua

44K 5.5K 306
                                    

Kini Anala dan kedua orang tuanya sudah berada di rumah, Angkasa dan Ancala yang melihat itu langsung berlari menghampiri mereka.

"Papa! Mama! Oleh-oleh nya mana?" tanya Angkasa dan Ancala kompak membuat Anala mendengus.

"Mainan terusssss, emang punya duit?" cibir Anala lalu menenteng tas sekolahnya.

"Ih iri aja kamu, kata bang Deon iri hati itu nggak baik," kesal Ancala yang diangguki Angkasa.

"Dih siapa yang iri? Anala mah nggak iri, buat apa iri." Bocah itu langsung e berlari menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

"MAMA BESOK ABANG NGGAK USAH DIAJAK ANTAR ANALA KE SEKOLAH!" teriak Anala dari lantai atas membuat Angkasa dan Ancala melotot.

"Besok kan libur, kok Anala sekolah?" tanya Ancala menatap kedua orangtuanya.

Tasya dan Kean saling tatap lalu tersenyum kecut.

"Kalian minta maaf sama Anala gih, ntar kalau dia ngambek kelimpungan kalian," suruh Tasya yang diangguki keduanya.

Kedua bocah laki-laki itu langsung berlari ke arah kamar adiknya, saat sampai di depan pintu mereka mengeryitkan dahinya karena adiknya tengah membereskan baju dan perlengkapan sekolahnya.

"Anala mau kemana? Kok beres-beres baju?" tanya Angkasa membuat Anala yang sedang merapikan bajunya menoleh.

"Mau dibawa ke sekolah," jawab Anala lempeng.

"Berarti Abang juga dong?" tanya Ancala yang dijawab gelengan kepala oleh Anala.

"Loh kok?"

"Abang kan katanya besok libur." Angkasa dan Ancala mengangguk-anggukan kepalanya.

"Oh iya ya, kok kita lupa ya sa?" Ancala menggaruk pipinya.

"Ya udah mending kita main aja, katanya besok Anala sekolah, pasti nggak bisa main bareng." Anala mengangguk setuju lalu ketiganya pergi menuruni tangga dan berjalan kearah taman untuk bermain dan menghabiskan waktu bersama-sama.

-o0o-

Keesokan paginya mereka kembali heboh dengan rengekan kedua Abang Anala yang tak mau ditinggal, kedua bocah itu merengek meminta ikut mengantar adiknya bahkan Ancala sampai menangis meraung-raung karena tak mau ditinggal oleh Anala.

"Ih Abang nggak malu apa, udah gede kok nangis," ejek Anala membuat Ancala makin mengencangkan tangisannya.

"NGGAK MAU HIKSSSS ANALA NGGAK BOLEH PERGI HIKSSSS!" isak Ancala sambil berteriak.

"Ih Abang, Anala cuma sekolah bukan mau naik haji," decak Anala kesal karena abangnya menunda perjalanan mereka.

"Kalau gitu kita ikut hiksssss."

Kean mengangguk. "Ya udah, diem terus hapus air matanya, nggak malu apa, masa cowok nangis."

Dengan terburu-buru Ancala menghapus air matanya dan berlari ke arah mobil sang papa karena takut ditinggal.

"Anak kamu tuh," cibir Tasya membuat Kean mendengus.

"Giliran gitu aja dibilang anak aku." Kean memasuki mobilnya diikut yang lain.

Mereka lantas melajukan kendaraannya menuju Welford High School, sesampainya di sana Angkasa dan Ancala tak henti-hentinya berdecak kagum karena keindahan bangunan sekolah tersebut.

WELFORDWhere stories live. Discover now