21 - An Accident

254 57 337
                                    

Psstt

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Psstt...
Part ini agak panjang 🤫
Baca kalau senggang, hihihi
.
.
.

Happy Reading ♡'・ᴗ・'♡

"Hyung, apa yang terjadi? Kenapa Yoongi-Hyung ada di sini? Kenapa dia tahu?" tanya Jungkook, menuntut penjelasan usai kepergian Yoongi dari sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hyung, apa yang terjadi? Kenapa Yoongi-Hyung ada di sini? Kenapa dia tahu?" tanya Jungkook, menuntut penjelasan usai kepergian Yoongi dari sana.

Seokjin---sosok yang tengah diajak bicara oleh Jungkook, sibuk mengambil kotak P3K dari lemari untuk mengobati lukanya. Untunglah, pukulan yang diberikan oleh Yoongi tidak membuat wajah tampannya terluka parah. Yah, walaupun dua kali tamparan keras menyebabkan pria berbahu lebar itu mengeluarkan darah dari sudut bibirnya, dan terdapat bekas kemerahan pada pipi kanannya.

"Bagaimana ini, aku tidak bisa mengetahui latar belakang Sera. Akan sulit kalau mencarinya lagi." Jungkook kembali berucap dengan raut gusar.

Kalau dilihat-lihat, keduanya begitu kontras dalam menghadapi situasi ini. Jungkook dibalut panik, sementara Seokjin terlampau santai. Ah, benar. Apapun situasinya, tidak akan mempengaruhi karakter sang pelayan.

Lantas, usai meletakan kotak P3K di atas meja, Seokjin mendekat pada tuannya yang masih setia berdiri di ambang pintu. Ia mengeluarkan ponsel lipat dari saku celana, dan menyerahkannya pada Jungkook. Untunglah, benda canggih tersebut tersembunyi dengan baik di dalam sana. Sehingga tidak diketahui oleh Yoongi dan anak buahnya.

"Aku sempat memotret isi berkas itu sebelum direbut Tuan Yoongi. Kau bisa melihatnya di sini." ujarnya setengah berbisik, sembari mengedarkan pandangannya pada luar ruangan---memastikan tidak ada yg mendengar pembicaraan mereka.

Sontak, kedua netra Jungkook berbinar. Seperti biasa, Seokjin memang pintar dan dapat diandalkan.

Setelahnya, Seokjin beralih menuju sofa, dan bersiap mengoleskan obat pada titik yang terluka. Ia mengandalkan permukaan meja dengan material kaca di atasnya---sebagai bantuan untuk merefleksikan wajahnya selagi mengobati luka.

Selain pintar dan dapat diandalkan, lihatlah betapa mandirinya Seokjin. Padahal ada Jungkook di sana, namun ia lebih memilih mengobatinya sendiri. Benar-benar pribadi yang tidak ingin merepotkan orang lain.

Between: Lead Your Destiny [ON GOING]Where stories live. Discover now