Ini bukanlah tentang cinta segitiga. Melainkan lebih rumit dari yang dikira.
Mungkin akan membuatmu menggelengkan kepala, hingga menciptakan tanda tanya. Atau mungkin menyerah untuk membaca.
Singgah saja dulu, siapa tahu suka.
|| Blurb ||
Takdir se...
Jawaban dari seberang telepon sana membuat Hoseok akhirnya bisa bernapas lega. Seseorang yang dikhawatirkannya sejak sore tadi, yang tak kunjung menjawab panggilannya, akhirnya menunjukkan suaranya. Sungguh, Hoseok takut terjadi sesuatu yang mengerikan pada Sera.
"Aku baik-baik saja, kok."
"Benarkah? Kau ada di mana? Aku akan menjemputmu sekarang--"
"Oppa, maaf. Aku sudah pindah rumah."
"Kau pindah tanpa membawa barang-barangmu? Secepat itu?"
Hoseok mengerutkan kening. Sera tidak bersikap seperti yang ia kenal. Biasanya Sera akan heboh mempersiapkan segala sesuatu, walaupun untuk melakukan hal kecil. Namun sekarang? Sera pindah rumah bahkan tanpa membawa baju ganti.
"A-- aku akan mengambilnya kalau sempat,"
Sera terdengar gugup. Ia sangat menyadari kalau kebohongan yang ia ucapkan barusan tidaklah masuk akal.
"Kalau begitu, biar aku membantumu. Kapan? Jam berapa?"
"Aku bisa mengambilnya sendiri, kok. Lagipula kau juga harus kerja."
"Hmm... memangnya kau tinggal di mana? Boleh aku mengunjungimu?"
"TIDAK BISA!"
Hoseok tersentak. Ini pertama kalinya ia mendengar Sera meninggikan suaranya, padanya.
"Maaf, maksudku belum bisa."
"Ah, begitu."
"Oppa, sudah dulu ya. Kapan-kapan aku akan menemuimu. Sampai jumpa."