9 - A Wound

347 97 479
                                    

Happy Reading ♡'・ᴗ・'♡

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Happy Reading ♡'・ᴗ・'♡

"Ju-- Jungkook?!" Sera menutup mulutnya panik begitu melihat darah segar mengalir dari bahu pria bertato itu

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.


"Ju-- Jungkook?!" Sera menutup mulutnya panik begitu melihat darah segar mengalir dari bahu pria bertato itu.

Baku tembak yang terjadi hanya dalam hitungan detik tersebut telah membuat Sera shock. Dan ia tidak menyangka Jungkook telah menyelamatkannya.

"Kita harus ke rumah sakit sekarang!"

"Tunggu,"

Jungkook menghampiri tempat dimana anak buah Seungmin tergeletak. Ia ingin mengambil sisa uangnya---tidak peduli akan peluru yang masih bersarang di bahunya.

Sembari menggigit bibir bawahnya---
menahan sakit, Jungkook meraih koper tersebut dan membawanya dalam genggaman. "Ini milikku," ujarnya pada Seungmin di hadapannya yang tengah sekarat.

Kondisi pria tua tersebut begitu mengenaskan. Pakaiannya telah dibanjiri cairan merah yang tak henti-hentinya mengalir. Peluru yang Jungkook berikan telah mengenai arteri Seungmin. Mengakibatkan ia kehilangan banyak darah hingga membuat wajahnya pucat. Entah masih ada harapan untuknya hidup atau tidak. Hanya waktu yang akan menjawabnya.

"Jungkook, ayo!" Sera yang semakin panik buru-buru menghampiri Jungkook dan memapah pria itu--- membantunya berjalan. Ada dua hal yang begitu membuatnya panik. Ia takut polisi akan datang menangkap mereka berdua, dan luka Jungkook yang harus segera ditangani.

"Ah, sial. Aku tidak bisa menyetir!" umpat Sera begitu mereka tiba di pijakan terakhir anak tangga.

"Biar aku saja."

"Kau yakin?" tanya Sera ragu. Bagaimana bisa Jungkook menyetir dalam keadaan terluka seperti itu.

"Aku tidak ingin kita kecelakaan karena dirimu."

Lihat itu, sedang terluka pun tetap menyebalkan.

"Tunggu apa lagi?" omel Jungkook menyadari gadis tersebut belum juga membuka pintu mobil.

Sembari menahan sakit yang amat luar biasa, Jungkook mengendarai mobilnya sebisa mungkin---
meninggalkan tempat itu. Walaupun harus terluka, setidaknya Jungkook tidak mengingkari janji untuk melindungi Sera.

Between: Lead Your Destiny [ON GOING]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu