-[47. She is your mom]

28.4K 2.6K 900
                                    

Mau aku update lusa? Spam komen yang banyak!!!

Mau aku update lusa? Spam komen yang banyak!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai!"

Sapaan bernada canggung itu mengundang tatapan bertanya dari Eza dan teman-temannya. Selesai saling bertukar pandangan, Eza beranjak dari gazebo dan menghampirinya.

"Hai, Ren! Kok lo bisa di sini, sih?"

Veronika Ameeta membalas dengan senyuman canggung. Gadis itu menyodorkan bucket bunga yang dirinya bawa. "Happy graduations, Za! Kemarin waktu sidang kita gak sempet ketemu. Gue juga mau bilang makasih karena selama nyusun skripsi, lo udah banyak bantu gue." Veronika menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Eh, engga deh, kayaknya lo udah sering banget bantu gue, gak pas skripsian aja. Makasih, ya," ralatnya.

Eza terkekeh. "Santai aja kali, kayak sama siapa aja. Lo juga udah banyak bantu gue,sering gue repotin kalau lagi bawa Eve ke kampus. Btw, selamat juga buat lo."

"Happy graduations, Veronika!" sahut teman-teman Eza yang lain.

Veronika tersenyum. "Makasih. Oh iya, gue gak bisa lama nih, Za. Mau sekalian pamit sama lo."

"Pamit?"

"Iya, gue mau balik ke Bandung." jawaban Veronika sukses membuat Eza terkejut. Laki-laki itu mengerutkan dahi bingung.

"Serius lo mau balik ke Bandung?"

"Iya, Eza. Nyokap gue nyuruh gue balik dulu. Udah lama juga gue gak balik."

Eza mangut-mangut. "Kalau gitu hati-hati ya, Ren. Jangan lupa sama gue. Kalau balik ke Jakarta lagi jangan sungkan buat nemuin gue," pesannya.

Veronika terkekeh. "Siap! Lo juga baik-baik, ya. Titip salam buat Eve. Gue doa'in juga semoga Fransiska cepet balik. Semangat terus ya, Za, gue yakin lo bisa lewatin ini semua."

Sejak dulu, Eza mengenal Veronika sebagai perempuan yang baik. Gadis itu memang agak bar-bar, blak-blakan namun, Veronika adalah orang yang tulus. Eza banyak berhutang budi pada gadis itu, dia sudah terlalu banyak membantu dalam aspek apapun. Apalagi, Veronika adalah orang yang paling direpotkan ketika Eza membawa Eve ke kampus.

"Makasih, Ren." Veronika mengangguk seraya tersenyum. Sempat terkejut ketika Eza tiba-tiba memeluknya namun, Veronika tetap membalas. Anggap saja pelukan perpisahan.

Tanpa mereka sadari, sepasang mata menyaksikan hal tersebut dengan senyuman getir.

=TPYP=

"Papa, whel al you?"

"I'm here, love!"

Kedua kaki mungil Evellyin berlari menghampiri sumber suara. Gadis kecil itu langsung loncat ke pelukan sang Papa yang merentangkan tangan untuknya.

"Gimana jalan-jalannya? Seru?"

Evellyin mengangguk semangat.

"Kemana aja tadi?" tanya Eza lagi.

"Eve diajak Onty Elle ke mall, main timezone."

"Sama Ravins?"

"Yash! Tapi, Avins udah go to home sama Mama-nya," jelas Evellyin.

Eza tersenyum. Evellyin sangat mirip dengan Fransiska ketika sedang banyak bicara. Putrinya juga sangat pintar. Banyak hal-hal baru yang Eve tunjukan setiap harinya, dan hal itu tidak pernah gagal membuat sang ayah terkagum.

Eve selalu penasaran dengan hal-hal baru, tidak akan pernah berhenti bertanya ketika dia ingin tahu sesuatu, sampai terkadang Eza sendiri dibuat kewalahan. Meski begitu, ayah muda tersebut tetap menikmati perannya sebagai ayah sekaligus ibu untuk Evellyin.

"Papa, may I ask?"

"You've done it."

Eza tertawa gemas ketika Evellyin berdecak. "Mau tanya apa, Sayang?"

"Avins punya Papa, kayak Eve?"

Eza mengerutkan dahinya. "Iya, semua anak pasti punya Papa, Sayang. Jadi, Ravins juga punya Papa, tapi Papa-nya udah pergi jauh ke tempat yang lebih tenang."

"Begitu?"

Eza mengangguk. "Why?"

"Kalau Avins punya Papa, kayak Eve. Kenapa Eve gak punya Mama, kayak Avins?"

Jleb!

Pertanyaan Evellyin tepat menembus titik terdalam Eza. Ia memang sudah mempersiapkannya namun, entah kenapa rasa sakitnya tetap tidak bisa dikurangi. Ya, cepat atau lambat, Eza tahu kalau pertanyaan semacam ini akan ia dapatkan dari putrinya.

"Siapa bilang Eve gak punya Mama? You have it." Eza menjelaskan perlahan. "Eve punya Mama kok. Mama-nya cantik, pinter, persis seperti kamu," terangnya sambil meyentuh lembut pucuk hidung Evellyin.

"Really?"

"Yash!" Eza membetulkan posisi duduk Evellyin di pahanya, lalu memutar sedikit kursi kerjanya untuk menghadap lurus ke arah meja, tepatnya pada sebuah figura foto yang baru ia pasang ketika pindah ke ruang kerja ini kemarin.

"Do you remember who she is?" tanyanya seraya menunjuk seorang wanita yang tengah memeluk bayi di foto tersebut.

"Tante cantik yang kita ketemu waktu itu?" tanya Evellyin, dibalas anggukkan oleh sang ayah.

"She is your mom."

Pupil mata Evellyin langsung membesar. Gadis kecil itu menatap sang ayah dengan ekspresi bingung sekaligus terkejut. "Papa, ale you kidding me?"

Eza menggeleng perlahan. "No! Itu Mama, Mama-nya Eve, istrinya Papa." ia memang terbiasa menjelaskan dengan detail apapun pertanyaan dari putrinya. Meski baru berusia 3 tahun, Eve sangat cepat memahami. Otak pintar seorang Fransiska Clarine menurun pada putrinya.

Keheningan terjadi setelahnya. Evellyin tampak diam dengan wajah berpikir, sedangkan Eza memilih tak kembali buka suara. Membiarkan putrinya dengan apapun yang sedang berusaha gadis itu cerna.

Sejak dulu, Eza tak pernah memiliki niat menyembunyikan Fransiska dari Evellyin. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjelaskan yang sejujurnya ketika sang putri bertanya. Fransiska boleh tidak mengakuinya sebagai suami di hadapan Ivy namun, Eza tak akan menyembunyikan statusnya sebagai suami dari seorang Fransiska Clarine di hadapan siapapun. Jika tidak ingat keadaan Ivy, mungkin sudah ia bongkar sejak dulu perihal kebohongan Fransiska. Akan tetapi, Eza sadar, dia tidak ingin Fransiska malah membencinya dan menganggap dirinya sangat egois. Walaupun, menurut Eza itu bukanlah hal yang salah.

"Papa."

"Ya?"

"Ayo kita ketemu tante cantik lagi."

=TPYP=

Ternyata yang dateng bukan Siska. Berarti Eza gak berhasil dong bawa Siska pulang wkwk

Eve udah tau kalau Siska Mama-nya, selanjutnya bakal kayak gimana nih?

Ayo kita bikin tagar buat seru-seruan. Mau liat sekompak apa pendukung kapal Eza-Siska.

#TPYPSADENDING

#TPYPHAPPYENDING

#EZASISKA

Salin tagar itu sebanyak-banyaknya di komentar. Buat yang mau share cerita ini di instagram, jangan lupa buat tag @lianastories _05 yaaa.

Jangan lupa buat spam komen kalau pengen aku cepet update!!!

Salam sayang,

Liana
1 september 2021

The Perfect Young Papa (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now