(DIHARUSKAN FOLLOW SEBELUM BACA!!!)
=Proklisi Series=
'Being perfect for something less than perfect'
🕸️🕸️🕸️
Ketidaksengajaan membawa Eza Evander Wiraguna pada garis takdir yang tak pernah dirinya inginkan.
Menjadi seorang suami dan ayah di usia...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cantik ye bund, istrinya Eza🙂
Tadinya mau update besok karena udah ngantuk dan capek banget, tapi kepikiran. Jadi update sekarang huhuu:'
Jangan lupa buat vote dan komen yaaa;)
Happy reading!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Bu, di luar ada tamunya Mas Eza."
Fransiska melambatkan langkahnya yang sedang meniti tangga. Dahinya mengekerut bingung. "Gilang?"
Salah satu pelayan di rumah keluarga Wiraguna tersebut menggelengkan kepalanya. "Tamunya perempuan, Bu."
Setelah Fransiska menganggukkan kepalanya, pelayan tersebut pun pamit undur diri. Membiarkan Fransiska melihat sendiri siapa gerangan tamu yang dimaksud.
Seorang perempuan berpenampilan kelewat simpel yang sedang duduk di ruang tamu membuat Fransiska mengerutkan dahinya. Ia tahu beberapa teman perempuan Eza. Fransiska tahu Shena, Arvela, Milly, apalagi Rhea. Tapi, untuk yang satu ini sepertinya ia baru pertama kali melihat.
"Hai! Lo istrinya Eza, ya?" perempuan itu berdiri dan melebarkan senyumnya ketika menyadari kedatangan Fransiska.
"Iya. Lo?"
Perempuan itu mengulurkan tangannya. "Veronika Ametta, temen kampusnya Eza."
Fransiska menyambut tangan perempuan bernama Veronika Ametta tersebut dengan senyum kecil. "Fransiska Clarine. Panggil Siska aja," katanya.
Veronika menganggukkan kepala. "Sori kalau gue ganggu. Gue udah janji sama Eza mau nugas bareng," beritahunya.
Tidak lama kemudian, laki-laki yang namanya baru saja disebutkan tersebut datang membawa laptop dan beberapa buku.
"Nugasnya di halaman belakang aja, Ren!" ajak Eza, lalu berjalan lebih dulu.
Fransiska mencelos. Ia tak cemburu, sungguh! Hanya saja sikap Eza yang sama sekali tak melirik keberadaannya membuat ia agak sakit hati. Apalagi ketika melihat suaminya itu tertawa hanya karena lelucon sederhana yang Veronika lontarkan.
