[23. Tell the truth]

29.9K 3.2K 284
                                    

Jangan lupa buat tekan bintang sebelum baca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jangan lupa buat tekan bintang sebelum baca.

Spam komen di setiap paragraf.

Spam kata 'semangat' di sini.
Biar aku cepet update🖤

"Gue lagi beresin perlengkapan baby nih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gue lagi beresin perlengkapan baby nih. eza juga gak ngebolehin keluar. Kalian aja yang ke sini."

Hanya butuh waktu setengah jam setelah perbincangan lewat telpon itu berakhir, kini Ilona dan Agatha sudah ikut duduk lesehan menemani Fransiska mengemasi barang-barang untuk calon anaknya.

"Ih, ya ampun! Ini gemes banget gilakk. Mungil gitu, lucu." Agatha mengambil sebuah kupluk bayi terbuat dari benang rajut berwarna putih yang benar-benar lucu sebab ukurannya mungil.

"Gue jadi pengen cepet-cepet punya anak deh. Lucu aja gitu kalau nanti couple-an baju. Gue versi big size, dia mini. Ih, gemes! Pokoknya nanti gue siapin baju couple buat hadiah lo lahiran." Ilona berceloteh sambil ikut mengacaukan pakaian-pakaian bayi yang sudah Fransiska susun rapih.

"Sumpah ya, kalian tuh ke sini mau bantuin atau ngerecokin doang, sih?" omel si Tuan Rumah.

Ilona dan Agatha terkekeh bersamaan. Fransiska tidak berubah, kalau lagi kesel judesnya emang natural banget, ke siapapun itu. Tiga tahun selalu bersama membuat kedua sahabatnya terbiasa.

"Siska, dimana-mana kalau rapihin itu yang kacau. Karena ini udah rapih, dan kita mau bantuin rapihin, jadi dikacauin lagi. Iya 'kan, Lon?" Agatha menoleh pada Ilona dengan senyuman sok polos. Bukannya dapat dukungan, malah toyoran.

"Duabelas tahun lo sekolah, otaknya masih kek bocil. Ini kalau wisuda nanti lo masih bego, gue saranin buat masuk TK lagi."

Fransiska tertawa, merasa terhibur dengan celotehan Agatha dan Ilona. Agatha si polos dipertemukan dengan Ilona si tukang nge-gas. Benar-benar perpaduan yang cocok untuk memanaskan suasana.

"Masuk TK buat jadi guru, maksudnya? Tapi, gue ambil kedokteran. Emang bisa jadi guru TK?" lagi, Agatha Millan kembali menguji kesabaran seorang Ilona Safira. Fransiska membiarkan, tak peduli dengan peperangan yang akan terjadi sebentar lagi.

The Perfect Young Papa (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now