(DIHARUSKAN FOLLOW SEBELUM BACA!!!)
=Proklisi Series=
'Being perfect for something less than perfect'
🕸️🕸️🕸️
Ketidaksengajaan membawa Eza Evander Wiraguna pada garis takdir yang tak pernah dirinya inginkan.
Menjadi seorang suami dan ayah di usia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PROKLISI🔥
(Pict: pinterest)
Nanti baca author note ya, gengs! Biar kalian faham konsepnya Proklisi Series yang aku buat tuh kayak gimana.
HARUS BANGET BACA KARENA PENTING!!
Jangan lupa tekan bintang dan spam komen;)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fransiska menahan tangan Eza ketika cowok itu hendak menarik handle pintu kamar. Penampilannya tampak sudah rapih. Kaos hitam, Jaket bomber, celana jeans dengan sedikit robekan di bagian lutut, dan sepatu putih---khas anggota geng pada umumnya.
"Mau kemana?" tanya Fransiska.
Dengan ekspresi sedikit bingung, Eza menjawab. "Anak Proklisi ngajakin NR," katanya.
"Night ride?"
Eza menganggukkan kepalanya.
"Gue ikut!" kali ini kedua mata cowok itu terbelalak kaget.
"Ikut kemana? Jangan aneh-aneh."
Fransiska menekuk bibirnya. "Lo malu ya, bawa gue? Malu karena sekarang gue gendutan?"
Buru-buru Eza membawa Fransiska ke pelukannya ketika perempuan itu menunjukkan tanda-tanda hendak menangis.
"Nggak, Ka. Sumpah, lo cantik banget! Gak mungkin gue malu bawa istri gue."
Hati Fransiska menghangat hanya karena perkataan sesederhana itu. Ia menyembunyikan senyumnya dalam pelukan Eza. "Tapi, lo gak mau bawa gue. Lo pasti malu 'kan? Udah jujur aja."
Eza menggeleng cepat. "Lo kenapa, sih? Kemarin dinginin gue, sekarang malah nuduh gue yang enggak-enggak," gerutunya.
Kali ini Fransiska kembali menekuk bibirnya sambil melepaskan diri dari pelukan Eza. "Gue bener-bener minta maaf soal yang kemarin-kemarin. Gue cuma gak mau Frisly kenapa-kenapa, mau gimanapun dia tetep sodara gue. Dan Frisly juga benci gue karena punya alasan."
