(DIHARUSKAN FOLLOW SEBELUM BACA!!!)
=Proklisi Series=
'Being perfect for something less than perfect'
🕸️🕸️🕸️
Ketidaksengajaan membawa Eza Evander Wiraguna pada garis takdir yang tak pernah dirinya inginkan.
Menjadi seorang suami dan ayah di usia...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku gasabar nunggu baby-nya Eza lahir🥺
Ada yang sama?
Mau tau dong, kalian dapet cerita ini dari mana?
Sebelum baca, jangan lupa klik bintang ya🤗
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Malam ini Eza dan Fransiska sedang akur-akurnya, sepasang suami-istri itu duduk di pantry saling berhadapan. Eza sedang menikmati susu cokelat yang Fransiska buatkan, sedangkan perempuan itu asyik memakan keripik kentang yang dibelikan Eza sepulang dari basecamp Proklisi tadi.
"Kalau di-USG udah bisa tau jenis kelaminnya belum?" tanya Eza sambil mengelus perut Fransiska yang sudah agak kelihatan.
Fransiska menelan makanan di mulutnya, lalu mengangguk singkat. "Rencananya besok mau USG. Mau tau?"
Menggelengkan kepala, Eza kembali meminum susunya lagi. "Nanti aja pas lahiran," katanya.
Usia kandungan Fransiska sekarang sudah mau memasuki bulan ke empat. Selama itu pula Eza selalu berusaha menjadi ayah yang baik untuk si calon baby. Dimulai dari memenuhi setiap Fransiska ngidam sampai menemani istrinya itu check up. Meskipun, sekarang ia sudah sibuk kuliah juga, Eza tetap berusaha selalu ada tiap kali Fransiska membutuhkannya.
"Ka, boleh diajakin ngobrol gak, sih?" pertanyaan Eza membuat sebelah alis Fransiska terangkat. Setelah faham apa maksud laki-laki itu, ia pun mengangguk kecil.
Eza tersenyum lalu membungkukkan tubuhnya di depan perut Fransiska dengan kedua tangan bertumpu pada pinggang ibu dari calon anaknya tersebut.
"Hello, Baby! What are you doing inside?" tanya Eza dengan bisikan namun, masih bisa didengar oleh Fransiska.
"I was just about to fall asleep, Papa." Fransiska menjawab dengan suara dan gaya bicara yang dibuat seperti anak kecil.
