Cp.41

77 16 0
                                    

Hai! Yang lagi baca jangan lupa vote dan komen ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai! Yang lagi baca jangan lupa vote dan komen ya...


41. Detak ketujuh.

Libur telah tiba, venus dan hendery berlibur bersama mengelilingi kota. Sisil yang fokus menjadi ilmuan seperti orang tuanya harus berpisah dengan venus.

"Dery, aku ingin kekerajaan kwangya"

"Hm? Tumben suka sejarah"

"Yah, aku cuma mau jalan jalan"

Hendery yang menuruti permintaan venus segera menyalakan motornya dan menyuruh venus naik. Mereka mulai berangkat dan memasuki tempat itu.

"Terimakasih..." mereka membeli tiket dan hendery membelikan minuman.

"Kurasa disini....ada" ucap venus yang mencari surat itu.

"Samuel....kenapa kau membawa kami kesini?" Ujar seseorang dibelakang venus.

"Hei kau, sedang menggali apa?" Ujarnya yang melihat venus.

"Tidak- rafael...." mata mereka saling bertemu dan venus bertemu kembali dengan ke-7 pangeran.

"Ah..aku hanya mencari barangku yang hilang"

"Oh..." mereka segera pergi dan meninggalkan venus.

"Venus? Siapa mereka?"

"Hm, hanya anak yang lewat"

Mereka akhirnya menghabiskan waktu berdua untuk satu hari dan hendery membawa venus pulang.

"Sampai besok"

"Hm, hati hati"

Venus segera masuk kekamarnya dan membawa isi ke-7 surat itu.

"Venus, bagaimana kabarmu? Apa kau kembali dengan selamat? Sejujurnya aku merindukanmu disini, dan hanya bisa mengenangmu lewat patung yang kami buat. Semoga kita bertemu lagi, ayah dan ibu kini tinggal bersamaku dengan semua kebahagiaan yang kubagi untuk mereka. -eric"

"Venus, ingatanmu tidak hilang bukan? Aku baik-baik saja sekarang dan aku sedang membangun kerajaanku dengan harapan ini akan bertahan lama -rafael"

"Ini jervis, sekarang dengan kekuatanku dan pedang yang kau berikan aku bisa menyelamatkan rakyatku dari kesengsaraan. Terimakasih -jervis"

"Venus, terimakasih untuk kue yang talah kau buat, dan aku menerimanya dengan senang hati. Aku harap kau bisa kembali dan memberi tahuku cara membuatnya. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sangat menyayangimu tapi aku tak bisa mengungkapkannya seperti saudara saudaraku yang lain. Aku harap lain kali aku bisa mengucapkannya dengan benar. -harry"

"Hei, kau tak melupakanku bukan? Mungkin ini akan menjadi surat terakhir yang kubuat untukmu, maaf mengecewakanmu, namun ini keputusanku sebagai raja untuk menjadikan kerajaanku sebagai republik, sama seperti duniamu dimana semua orang bisa berdampingan. Sebagai laki-laki aku akan berbicara tentang perasaanku yang hingga kini tak dapat kututupi darimu, aku akan menunggu hingga waktunya tiba dan kau bisa melihatku sebagai laki-laki yang kau cintai. Aku tak perduli hari ini, esok atau ratusan tahun yang akan datang, aku akan terus menunggumu. -nevan"

"Venus, semoga kau ingat dengan tempat ini. Mungkin saat kau menerimanya surat ini telah berumur 200 tahun, tapi aku senang mendengarnya. Semoga kau selalu bahagia, aku mencintaimu -clovis"

"Venus, kau tau kini sekarang aku telah menjadi laki-laki dewasa yang kuat. Dengan kata katamu digua saat itu menyadarkanku bahwa aku tak seharusnya mengandalkan orang lain untuk membantuku berdiri tapi aku harus berdiri dengan kedua kakiku sendiri -zayyan"

"Hm, mereka akhirnya menjadi orang yang menakjubkan" gumam venus yang menahan tangisnya.

"Sepertinya kita menua bersama" ujar eric yang melihat kearah langit bersama saudara saudaranya.

"Apa dia akan kembali?" Tanya zayyan pada saudaranya.

"Entahlah, tapi aku mempercayainya" ujar clovis yang menggendong anaknya.

"Nevan, bagaimana dengan keturunanmu? Kepada siapa kau akan menurunkan pedang itu?" Tanya harry.

"Aku tak tau, entah mengapa saat kepergian venus, hatiku menjadi batu dan tak ada yang bisa melelehkannya"

💮💮💮

"Hm, dewi venus kita bertemu lagi..."

Liburan selesai dan akhirnya venus masuk kuliah.

/brak

"Au...maaf kak" venus tak sengaja menyenggol seorang laki laki saat dicafetaria.

"Sial! Makananku"

"Jervis...."
.
.
.

[END]
.
.
.

~💮~

7 hearts || nct dreamWhere stories live. Discover now