"Dimana ini?" Ujar venus yang tercebur dalam kuali besar.
"Aaghh..."
"Dia sang dewi agung!" Ujar pendeta yang sedang membacakan mantra.
Tangan besar yang tak sengaja digenggam venus dianggap sebagai pilihan dewa untuk menjadikan Nevan raja selanjutn...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai! Yang lagi baca jangan lupa vote dan komen ya... ● ● ●
15. Detakan pertama.
Hujan mulai berhenti, tanah itu menjadi basah, dan sumur kembali penuh.
"Ini venus" ujar vektor yang merasakan hangatnya hujan ini.
Hadang mereka, perintah nevan mulai menggerakkan prajurit. Namun berhenti sebentar karena dikejutkan oleh hujan yang tiba-tiba muncul diteriknya panas.
"Seperti yang diramalkan, dia bisa menjadi lawan atau kawan" gumam raja yang melihat hujan ini.
💮💮💮
"Eric?" Venus melihat kebelakang dan melihat wajah eric yang mematung saat mendengar venus bernyanyi.
"S-suaramu indah" ujar eric yang sedikit malu.
"Oh...makasi. ibuku yang mengajarkanku bernyanyi" ucap venus yang mulai mencari informasi.
"Siapa ibumu?"
"Entahlah...saat aku berumur 5 tahun dia telah tiada bersama ayahku"
Mereka yang berbaring sebentar dan saling bercerita.
"Oh...siapa nama ibumu?"
"Vi-"
"Tidak, aku harus merahasiakannya" gumam venus dengan menggigit lidah.
"Kenapa?"
"Gak papa, siapa nama ibumu?"
"Hm...entahlah, aku tak pernah mengetahui nama ibuku. Karena dia terlalu pendiam"
"Apa maksudmu dengan pendiam?" Tanya venus yang memancing omongan eric.
"Yah...dia seringnya tertidur, dan hanya keluar kamar saat ayah yang menyuruhnya" ujar eric yang sedikit bersuara serak.
Venus yang melihat kearah eric dan melihat air matanya jatuh. Eric yang menyadari itu langsung mengusap air matanya dan melihat kearah venus.
Mata mereka kembali bertemu untuk kedua kalinya, dan membuat eric terkejut dan langsung terduduk. Venus yang ikut duduk langsung menaruh tangannya dipunggung eric dan memukulnya dengan pelan.
"Tak apa, kau punya aku. Jika kau mempercayaiku berceritalah padaku semaumu hingga perasaanmu lega" ucap venus dengan nada serius.
"Maaf...aku membuatmu ikut bersedih"
"Tak apa, aku juga merasakan hal yang sama sepertimu".
