CP.3

109 36 0
                                    

Hai! Yang lagi baca jangan lupa vote dan komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai! Yang lagi baca jangan lupa vote dan komen ya...


03. Bukan mimpi

"Yang mulia....dewi telah sadar" ujar panglima kerajaan yang bergegas keruang aula raja.

"Jaga dia, hingga saya bisa menemuinya"

"Baik"

Panglima dan pengawal segera beranjak dari ruang itu dan pergi kekamar venus.

"Panglima hendera datang" ujar dayang dari luar kamar venus. Venus yang terkejut melihat kedatangan mereka membuatnya takut dan bersembunyi dibalik pelayan.

"Siapa mereka" dengan berbisik pada pelayan itu.

"Mereka panglima kerajaan yang datang untuk melihat kondisi anda dewe"

"Mengapa mereka semua menggunakan penutup mulut? Apa mereka sedang jadi cosplayer?" Gumam venus dengan suara kecil.

"Maaf mengejutkan dewi, maksud dari kedatangan saya kesini hanya ingin menanyakan sedikit pertanyaan" dengan membuka penutup mulut dan memperlihatkan wajahnya.

Venus yang terdiam dan membuka matanya lebar lebar terkejut bahwa dia sangat mirip dengan hendery. Venus yang terkejut langsung mendatangi hendera dan menyentuh pipinya. "Dery?!" Ujar venus yang merasa bahwa itu adalah temannya.

"D-dewi! Apa terjadi sesuatu?" Tanya panglima dengan wajah yang terkejut.

Tanpa berkata kata lagi venus langsung memeluknya dan menangis. "Syukurlah kau masih hidup, maafkan aku yang terlalu ceroboh" dengan memeluknya erat hingga panglima terduduk dan membeku.

Venus segera berdiri dan menarik tangan panglima hendera untuk mengajaknya keluar dari sini. "Ayo, pergi dari sini. Kita akan pulang keasal kita" ujar venus yang menarik narik tangan panglima itu.

"Apa maksudnya ini? Saya panglima kerajaan yang sudah mengabdi disini bertahun tahun" dengan berdiri dan sedikit menjauhkan diri dari venus.

"Ha? Kau bercanda kan...em...ayolahh aku tak suka disini" dengan sedikit menggoda panglima itu. Venus segera ditarik dayang untuk kembali ketempat tidurnya, dan meminta tabib untuk mengobatinya lagi.

"Aaghh....apa yang akan kalian lakukan! Singkirkan jarum jarum itu dariku!" Teriak venus yang panik saat melihat jarum jarum panjang itu yang dikeluarkan tabib.

"Tak apa apa dewi, ini akan membantumu mengingat tentang dirimu. Mungkin karena kau terantuk guci besar itu hingga terbelah dua membuatmu kehilangan ingatan" ujar tabib yang mulai menyentilkan jarum.

"GAK MAUUUUU" venus yang tak bisa menahan takutnya terhadap jarum membuatnya pingsan dan semua pelayan panik. Suara venus yang terdengar sangat keras dari luar membuat semua orang kebingungan. Jervis yang sedang latihan tombak dilapangan mendengar teriakan itu.

"Suara siapa itu?" Ujarnya yang terkejut dan menjatuhkan tombaknya.

💮💮💮

Keesokan harinya venus terbangun dan terkejut melihat sekelilingnya yang ternyata bukanlah mimpi.

"Aku harus pergi dari sini!" Dengan mencari seragam dan tasnya.

Venus segera menggunakan seragamnya dan mencari tasnya. "Dimana tasku?" Venus terdiam dan tersenyum tas yang dibawanya telah hilang.

Pintu mulai terbuka dan pelayan masuk kedalam kamar. "Dewi? Sedang apa kau disini?" Tanya pelayan yang membawa baju ganti untuk venus.

"Tasku...satu satunya...hilang...hiks" dengan menarik ingus yang mulai sedikit keluar dari hidungnya.

"Tas? Apa itu?" Tanya pelayan dengan polosnya.

"Bag...ransel...pink" dengan memperagakan bentuk tas itu.

"Oh...barang itu, barang yang dewi bawa saat terjatuh itu telah dibawa pengawal untuk diperiksa" jawab pelayan dengan tersenyum

"Dimana dia membawanya?"

"Biasanya diruang panglima hendera"

"HA?! OKE OTW" ucap venus yang langsung berlari meninggalkan pelayan dikamar. Semua pelayan terkejut saat melihat venus yang berlari sangat kencang didalam ruangan.

/brak

Zayyan yang tiba-tiba keluar dari kamar saat venus berlari membuat mereka sama sama terkejut dan tertabrak.

"Au....kenapa kau menghalangi jalanku" ujar venus yang terlihat terburu buru.

"Mengapa kau malah menyalahkanku! Itu salahmu yang menabrakku!" Zayyan yang ikut emosi saat ditabrak oleh venus.

"Ha? Kau yang keluar tanpa ada tanda tanda!" Venus langsung berdiri dan terlihat kesal langsung berlari lagi meninggalkan zayyan yang masih terduduk.

"Ha? Siapa dia berani memarahiku..." kerutan didahi zayyan mulai muncul dan melihat venus yang berlari dari kejauhan.

Venus akhirnya keluar dari ruangan itu dan sampai dilapangan, semua orang melihatnya menggunakan pakaian yang sangat mencolok bagi mereka. Venus yang menggunakan almamater dan rok dibawah lutut dan sepatu membuat mereka merasa sedikit kurang nyaman dengan menampilan venus.

"Apa dia benar benar seorang dewi?" Bisik orang orang yang melihatnya.

"Sial! Orang orang aneh!" Gumamnya dalam hati. Venus terus mengamati sekitar hingga dia bertemu dengan panglima itu yang sedikit jauh darinya.

"Oy..dery!" Teriak venus yang mulai berlari kearahnya. Panglima itu terkejut dan langsung lari saat melihat venus memanggilnya. Panglima yang dikenal pemberani dan dijuluki monster tombak kini takut dengan seorang wanita yang tak dikenalnya. Panglima hendera itu langsung berlari dan bersembunyi diruangannya, namun siapa sangka bahwa venus mendobrak pintunya.

Venus yang terlihat marah membuat semua orang diruangan menjadi takut dan melihat wajah panglima hendera yang pucat saat kedatangan venus.

"Dery! Dimana kau menyembunyikan tasku?" Tanya venus dengan menarik tangan hendera yang terlihat lemas.

"T-tas? B-benda apa itu?" Jawabnya dengan mulut yang gemetar.

"Jangan berpura pura tak tau! Berhenti bermain istana istanaan denganku! Ini sudah abad 21 kenapa kita harus bermain dikerajaan kuno dan sudah ditinggalkan ini" Semua orang yang mendengar itu langsung terkejut dan waspada pada dewi.

"Siapa kau?" Tanya seseorang dibelakangnya yang mengarahkan ujung tombak pada leher venus.

Venus yang terdiam membuatnya sedikit panik karena benda tajam itu.
.
.
.

~💮~

Cp.3 selesai....
Yeyy....ada tau siapa dia? Tulis dikomen

Terimakasih udah baca

7 hearts || nct dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang