CP.5

88 29 1
                                    

Hai! Yang lagi baca jangan lupa vote dan komen ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai! Yang lagi baca jangan lupa vote dan komen ya...


05. Pesta.

"50 hari" venus bermimpi angka 50 yang sangat besar ada didepannya.

"Apa maksudnya ini?" Nenek itu muncul didalam mimpi dan menyuruhnya untuk segera mengenal calon calon raja itu.

"Dery..." venus yang sedikit mengigau membuat para pelayan bingung.

"Venus anak ibu yang kuat!" "Aku akan menunggu jawabanmu" "tak apa biar aku yang menjaga hendery" ujar seseorang yang pernah bertemu dengannya saat venus memakan apel itu.

Venus terbangun dengan air mata yang terus mengalir "dimana aku?" Gumamnya melihat sekelilingnya. Venus kembali kekamarnya dan melihat wajah pelayan yang merasa bingung pada venus.

Venus mendapatkan pesan dari dayang yang mana itu langsung dari raja. Raja cashel yang meminta venus untuk keluar dari kamarnya dan menghadiri pesta kedatangannya nanti malam. Saat dayang selesai membacakan surat itu, seseorang melihat venus dari balik pintu. Dia adalah ratu. Wajahnya yang sangat cantik dan anggun membuat venus terkejut dan terus melihatnya.

"Ada apa dewi?" Ujarnya dengan nada yang lembut.

"A-anu, anda begitu cantik" venus mulai mengatakannya dan menutup mulutnya.

"Terimakasih" ujar ratu dengan tersenyum padanya.

Ratu membantu merapikan rambut venus dan memilihkan gaun yang cocok untuknya. Sebuah gaun berwarna putih dengan emas dipinggangnya membuat venus terlihat indah. Rambutnya yang diurai dan riasan yang pas pada wajahnya membuat venus terlihat lebih cantik.

/ding dong

Suara jam mulai berbunyi dan akhirnya venus selesai dengan menampilannya. Pelayan yang melihatnya merasa takjub dan tak melepaskan pandangannya dari venus. Panglima yang bertugas untuk menjaga venus mulai mengetuk pintu.

"Dewi, waktunya anda keluar" ujar hendera yang mengetuk pintu.

"Oke" venus segera keluar dan pelayan membukakan pintunya.

Hendera yang memiliki rasa takut pada venus, langsung hilang saat melihat penampilan barunya. Matanya yang terbuka lebar hanya bisa mematung hingga venus melewatinya.

"Apa yang kau tunggu?" Ujar venus yang menoleh kebelakang.

"Ah..tidak dewi" hendera segera menggelengkan kepalanya dan berjalan dibelakang venus.

💮💮💮

"Dewi venus telah tiba" ujar hendera dengan bersuara keras diatas tangga.

Semua orang melihatnya, venus menjadi sorotan ratusan mata yang ada didalam ruangan itu. Banyak pangeran dari berbagai keluarga mulai mengelilinginya dan musik mulai dimainkan. Semua pangeran menunggu siapa orang yang akan dipilih venus untuk berdansa, hingga

"Venus, kau ingat aku?" Ujar eric yang berjalan didepan venus dan mengulurkan tangan.

"Sesungguhnya aku tak bisa berdansa" bisik venus didekat eric.

Eric yang tersenyum langsung menarik pinggang venus dan menyuruhnya untuk tak merasa kaku.

"Tak apa, aku yang akan mengaturnya. Lepaskan rasa kakumu" bisiknya ditelinga venus.

Venus yang merasa percaya pada eric mulai mengikutinya dan akhirnya dia bisa mengikuti gerakan eric. Musik pun selesai dan semua orang bertepuk tangan untuk mereka.

"Wah...sepertinya ada yang berubah nih" ujar harry yang melihat eric tersenyum pada venus.

"Dia seperti orang asing" ujar rafael yang mendekati harry.

Eric membawa venus keraja dan ratu yang sedang duduk dikursi kerajaan. Saat melihat raja, venus segera membungkuk dan tersenyum.

"1 jam yang lalu...."

"Dewi, sebagai seorang puteri kita harus menghormati raja dengan membungkukkan tubuh 45 drajat dengan tangan kanan menyentuh dada dan tangan kiri sedikit mengambil gaun, dan kaki yang sedikit menyilang jangan lupakan senyuman." Itu adalah hal yang diajarkan ratu saat dikamar tadi.

Venus mulai mengenalkan dirinya dan raja mulai sedikit tertarik dengan ceritanya. Raja yang ternyata dulu pernah mengalami ini membuat venus terkejut dan bertanya tanya.

"Sebenarnya saya bukanlah dewi atau semacamnya, namun saat kecelakaan itu saya bertemu seorang nenek yang menyuruh saya memakan apel dan memilih pangeran yang cocok untuk dijadikan raja. Karena saya ingin menyelamatkan teman saya" ujar venus yang bercerita pada raja.

"K-kalau begitu kamu adalah orang dari masa depan?" Tanya raja dengan terkejut.

"I-iya raja" saat mendengar itu raja merasa terkejut dan mengingat sesuatu.

"Besok datanglah keperpustakaan, kita akan membahas lagi. Disini terlalu banyak orang yang mungkin saja menguping pembicaraan kita" ujar raja yang melihat kearah venus.

"Baik..." venus segera kembali untuk melihat lihat.

"Apa pendeta itu benar? Dia anak dalam ramalan" ujar ratu yang mendekati raja.

"Aku tak pasti, jika itu benar maka dia telah bekerja keras dan tumbuh dewasa" ujar raja yang melihat kearah venus.

"Aku ingin melihatnya dari dekat lagi untuk sekian kalinya"

Clovis yang melihat venus langsung mengangkat gelas dan memberikannya pada venus.

"Kau ingin minum?" Ujarnya dengan memberikan segelas air.

"Makasih"

"Venus" panggil eric dari arah belakang.

Semua pangeran menghampiri venus dan melihatnya.

"Siapa dia?" Tanya nevan yang tak mengingatnya.

"Aku venus" semua pangeran terkejut dan langsung bingung untuk menanggapi venus terutama zayyan adalah orang pertama yang mengenal venus, namun dia mengiranya adalah pelayan.

"Ah...venus perkenalkan ini rafael, jervis, harry, nevan, clovis dan zayyan" dengan menunjuk mereka satu per satu.

"Oh...oke...salam kenal" venus yang tersenyum pada mereka membuat eric tiba-tiba tersenyum begitu lebar.

"Kak, senyummu mengerikan" bisik harry ditelinga eric.

Eric yang awalnya tersenyum kembali menekuk wajahnya dan melirik kearah harry.

💮💮💮

Tengah malam tiba dan pesta selesai. Semua orang pulang dan venus juga kelelahan. Hendera mengantarkan venus kembali kekamar dan menjaganya hingga semua pelayan keluar dari kamar venus.

"Kita akan mengambilnya lain kali"
.
.
.

~💮~

Next?

7 hearts || nct dreamWhere stories live. Discover now