"Dimana ini?" Ujar venus yang tercebur dalam kuali besar.
"Aaghh..."
"Dia sang dewi agung!" Ujar pendeta yang sedang membacakan mantra.
Tangan besar yang tak sengaja digenggam venus dianggap sebagai pilihan dewa untuk menjadikan Nevan raja selanjutn...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hai! Yang lagi baca jangan lupa vote dan komen ya... ● ● ●
10. Penghianatan
Semua pengeran menaiki kuda mereka. Memegang senjata dan segera meninggalkan istana untuk mencari venus dihutan diikuti oleh pengawal.
"Aku harus menemukan venus" gumam eric saat menaiki kuda.
"Penghianat" gumam jervis.
"Sial...aku lengah" gumam nevan.
"Gadis aneh" gumam clovis.
"Merepotkan" gumam rafael.
"Bodoh" gumam harry.
Mereka semua berangkat saat pintu gerbang dibuka. Kuda yang mulai berlari melewati desa membuat semua orang panik dan segera menyingkir dari jalan. Abu yang terbang karena injakkan kuda membuat anak anak menangis karena debu itu masuk kedalam mata mereka.
"Pangeran zayyan" teriak tabib yang mencoba menyadarkannya. Zayyan yang terbangun dengan terkejut langsung berdiri dan mencari venus.
"Dimana dia?" Tanyanya dengan spontan.
"Venus telah melarikan diri" ujar pelayan yang membawakan air untuk mengelap zayyan.
"Apa maksud kalian?! Dia tidak melarikan diri! Dia diculik" teriak zayyan yang panik dan segera mengambil rompinya keluar dari kamar.
Semua pelayan dan pengawal mulai menutup jalan supaya zayyan tak keluar dari ruangannya.
"Minggir, atau kutebas kalian semua" ujar zayyan yang mengarahkan pedangnya pada mereka.
"Cukup!" ujar raja yang ada dibelakang pengawal.
"Ayah, dia tak melarikan diri. Dia diculik" ujar zayyan yang mencoba menjelaskan pada raja tentang kejadian tadi malam.
"Siapa yang menculik dewi?"
"Aku tak sempat melihat wajahnya, tapi dari baunya dia berasal dari hutan gelap" jawab zayyan dengan sedikit emosi.
"Pergilah dan kembali dengan selamat." Ujar raja yang mengizinkan zayyan keluar.
"Baik ayah"
"Tapi kau akan pergi bersama dengan panglima hendera"
"Baik"
Mereka akhirnya berangkat, perasaan khawatir zayyan tentang venus membuatnya tak menyadari bahwa keinginannya untuk keluar istana terwujud.
"Venus, maaf" gumam zayyan yang fokus melecuti kuda.
💮💮💮
Nevan dan jervis saling melihat, dan memiliki pemikiran yang sama.
