42. UNGKAPAN DAN PERMOHONAN

171 46 19
                                    

Sekitar satu jam yang lalu, Wulan mendapat kabar dari Aksel bahwa Hastra dijebak oleh Bastar dan Heksa serta Bens sedang mencoba menolongnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Sekitar satu jam yang lalu, Wulan mendapat kabar dari Aksel bahwa Hastra dijebak oleh Bastar dan Heksa serta Bens sedang mencoba menolongnya. Bens tak banyak memberikan penjelasan, ia hanya bilang jika setengah jam tidak memberikan kabar, maka Aksel harus datang ke alamat yang ia kirim. Bens juga tidak mau mati konyol hanya karena kebodohan adiknya.

Karena khawatir, Wulan meminta Aksel datang menjemputnya kemudian mengantarnya menemui Dewa yang ternyata masih nongkrong di Warmam saat ini. Malam sudah sangat larut untuk seorang gadis sepertinya jika masih berkeliaran di luar rumah. Dan seakan tak peduli, Wulan tetap bersikeras agar diantarkan pada Dewa.

Setibanya mereka di Warmam, suasana heboh menusuk telinga. Mereka terdengar sangat berisik namun untungnya tak ada masyarakat sekitar yang merasa terganggu. Selain karena rumah di sekitar sini tidak terlalu rapat, penduduknya juga terlihat tak ambil pusing dengan keadaan lingkungan. Aksel memarkirkan motornya kemudian turun, berjalan di depan. Wulan mengekor di belakang dan terdengar suara seseorang menyapa.

"Eh, Sel! Udah nongol lagi lo di sini," ujarnya sambil melambaikan tangan. "Gimana Wulan, baik-baik aja tu anak?"

Itu Zelo, cowok yang cukup ramah di tim inti setelah Aksel, Xenrak dan Devon. Selebihnya seperti singa jantan, menyerang siapa saja jika telah mengusik ketenangannya. Dan semoga saja kedatangan Wulan saat ini tidak membawa keributan.

Aksel menoleh ke belakang. "Ada, nih, belakang gue. Mau ketemu Dewa katanya, ada hal penting yang mau diomongin. Minta tim unit bubar, Zel, yang tinggal di sini cuma tim inti," pinta Aksel dan langsung berjalan menuju hadapan Dewa. Anak-anak Destroyer lainnya kebingungan akan kedatangan Wulan dan titah Aksel yang meminta mereka untuk bubar, terlebih lagi tim inti yang tampak memberikan pandangan sinis.

Usai mengatakan hal itu, Zelo menyampaikannya pada tim unit yang masih nongkrong di Warmam. Satu per satu tim unit mulai meninggalkan lokasi, pulang dengan kejengkelan terhadap situasi yang kini tak sesuai ekspektasi. Padahal mereka rencananya akan nongkrong sampai jam 2 dini hari di sini. Akan tetapi karena Wulan, semua rencana terpaksa dibatalkan.

Wulan duduk berhadapan dengan Dewa, diikuti oleh Aksel yang selalu setia di samping Wulan ketika tak ada Bens di sisi gadis itu. Dewa sedang merokok, namun saat melihat Wulan batang nikotin itu segera ia buang. Matanya yang tajam mengintimidasi Wulan, bahkan sepertinya Dewa tidak menyukai kehadiran Wulan di sini. Ada sedikit kebingungan juga di wajahnya.

"Kenapa lo bawa dia ke sini?" Dewa melirik Aksel dengan kesal. "Gue cuma minta lo untuk mastiin keadaan dia baik-baik aja!"

"Jangan salah paham, Wa! Gue ke sini cuma mau ngasih penjelasan mengenai Bens," sambar Wulan, tak ingin Dewa dan Aksel bertengkar karena kedatangannya.

"Peduli apa lo soal dia? Bahkan lo nggak tau apapun tentang Bens."

"Gue tau apa yang lo nggak tau, Wa. Jadi tolong, dengerin gue kali ini. Kalau penjelasan gue nggak guna, lo boleh buang muka mengenai masalah ini!"

Bens Wulan 2020Donde viven las historias. Descúbrelo ahora