chapter-2

3.1K 242 9
                                    

"Maaf ya Letta, jadwal aku sama Apri udah padat banget. Jadi kita berdua gak bisa terima tawaran kamu."

"Gapapa Kak Greys, aku juga ngerti."

"Sekali lagi maaf ya."

"Iya gapapa, Kak. Makasih ya."

Aku memutuskan sambungan telpon dengan Kak Greysia. Mengingat jawaban dari Kak Greys tadi, aku mencoret nama Kak Greys dan Apri di buku. Selain mereka berdua, nama The Daddies juga sudah aku coret.

The Daddies tidak bisa menerima tawaran proyek iklan ini karena mereka ingin menghabiskan waktu bersama keluarga, sedangkan Kak Greys dan Apri memiliki jadwal yang padat. Aku memaklumi keputusan The Daddies karena mereka sudah berkeluarga, aku juga memaklumi Kak Greys dan Apri karena mereka adalah peraih medali emas di Olimpiade Tokyo. Pasti banyak tawaran yang mereka dapat.

Aku, Ajeng, Kamal dan Bhanu berbagi tugas untuk menghubungi atlet yang diusulkan oleh Pak Tono. Aku lebih memilih untuk menghubungi Koh Hendra dan Kak Greys. Ajeng bertugas menghubungi Jorji (Gregoria) dan Jombang (Rian), Kamal menghubungi Melati dan Jojo, sedangkan Bhanu menghubungi Koh Sinyo dan Ginting.

Untung saja kami sepakat untuk tidak menghubungi semua atlet, karena hal itu bisa membuat mereka terganggu. Jadi hanya perwakilannya saja.

Ting!

Aku mengecek ponselku yang berbunyi, terdapat pesan dari Ajeng. Karena hari ini libur, kami berkomunikasi lewat ponsel. Padahal baru kemarin aku masuk kantor, tapi sudah libur saja.

Ajeng Pratiwi :
Melati sama Praveen gak bisa ikut, yang lainnya aman.

Aletta Defiona :
Bener aman?

Ajeng Pratiwi :
Aman, kebetulan mereka lagi kumpul, jadi jawabnya barengan.

Aku tidak membalas pesan Ajeng, jadi Kevin sedang berkumpul bersama atlet yang lain? Bagaimana dia..

Ah, tidak.

Cukup Letta, cukup.

Aku tidak boleh memikirkan tentang Kevin Sanjaya lagi. Dia adalah orang yang berasal dari masa lalu, dia pasti sudah melupakan semua kenangan yang berhubungan denganku. Jika Kevin menikmati kehidupannya, maka aku harus melakukan hal yang sama.

***

Keputusanku untuk pergi ke taman dengan berjalan kaki bukanlah ide yang buruk, suasana di sini sangat ramai. Ada yang sedang piknik bersama keluarga, ada yang sedang berfoto bersama teman, ada yang sedang bergandengan tangan dengan pacar. Dan, jangan lupakan anak-anak kecil yang sedang bermain.

Aku yang melihat pemandangan seperti ini merasa gemas sendiri, jiwa lapanganku langsung bangkit. Tidak tahan karena melihat orang-orang di sini, aku mulai mengeluarkan buku catatan dan beberapa file untuk melakukan survey.

Topik yang aku tanyakan adalah, 'siapa saja atlet bulutangkis yang kamu tahu'.

Ya, aku tahu, ini terlihat labil. Tadi aku mengatakan kepada diriku sendiri untuk tidak memikirkan Kevin, tapi sekarang aku malah membawa topik tentang profesinya.

Aku mulai bertanya kepada orang-orang di sekitarku, menanyakan alasan mereka, mencatatnya dan mengucapkan terimakasih. Lalu aku pergi mencari target lain.

Setelah melakukan survey kepada 20 orang yang berasal dari kalangan anak muda, aku mendapat beberapa kesimpulan. Saat bertanya kepada mereka, 90% dari mereka menjawab Kevin Sanjaya. Sepertinya laki-laki itu sangat terkenal di kalangan anak muda.

Another Chance {Kevin Sanjaya}Where stories live. Discover now