part 8 - anak emo

352 66 2
                                    


🎸🎸🎸
When you go
And would you even turn to say
I don't love you
Like I did
Yesterday

🎸🎸🎸

"Dah lah jangan tuh lagu, ganti ganti gak cocok buat duet", protes Arsen sebagi pemilik kamar yang kini tengah dibajak Mokta dan Katrina.

" Apa dong, mager banget woelah". Timpal Mokta sambil meletakan gitar akustik kesayangannya, gitar yang dulu selalu menghiasi feed instagram Katrina dengan suara lembutnya.

"Lagunya buat kaum sadboy sadgirl tapi kalian nyanyinya kaya lagi kasmaran, lagian part duetnya gak pas susah dibagi".

" Apa maksudmu wahai anak muda", teriak Katrina sembari menguncir anak rambutnya yang mencuat keman mana.

"Susah pokoknya, gada chemistry gada penghayatan" Ujar Arsen lagi.

Mokta menggerutu, juga mengiyakan apa yang diucapkan Arsen. Beradu tatap dengan Katrina ternyata tidak segampang yang dia kira, banyak perasaan yang timbul seiring suara khas wanita didepannya itu mengalun ditelinganya.

"Ahaaa gue tau gue tau, bentar lupa aing judulnya" Girang Arsen.

Mokta memicingkan matanya curiga, "jangan yang susah susah vokalnya cuk, gak bisa ngimbangin artis gue"

Katrina mengibaskan rambutnya gerah, mengambil botol minum yang selalu dia bawa dan meminunnya dengan rakus.

"Nih kat, hafal pasti kau".

Suara intro yang lembut mengalun dari ponsel Arsen

Lyin' isn't better than silence
Floatin', but I feel like I'm dyin'

" Bajing, kenapa lagu itu sendal" Teriak Mokta kemudian.

"Yelah bagus cuk, warna vokalnya juga cocok sama kalian. Lagunya juga ashoy"

"Gue sih gas. lu gimana Mok, mau nggak?" Tantang Katrina dengan santainya.

Mokta mendecak keras, bukan masalah susah gampang lagu tapi masalah perasaannya jangan sampai kemana mana.

"Gue gak masalah kalau sama lagunya, tapi mbokya liriknya dilihat loh cuk. Ntar kalau aku baper sama mantan mau tanggung jawab kau", ceplos Mokta yang disambut lemparan bungkus ciki yang beralih fungsi sebagai wadah tisyu bekas oleh Katrina.

" Buhahahahahha"

Tawa Arsen tidak dapat dibendung, pecah tepat ketika gumpalan sampah yang dilempar Katrina mengenai jidat Mokta yang terekspos begitu saja.

"Anjeng emang sodara kau Kat, tak rudal sekalian mulutnya kali"

Katrina tertawa seadanya, tidak menyangka pengakuan polos Mokta yang mmengejutkan itu.

"Udah gak papa ntar kalau baper gue tanggung jawab deh, sekalian flashback yekan" Ujar Katrina santai.

Mokta menatap heran perempuan yang menyandang setatus mantannya itu.

"Enteng sekali anda berbicara wahai perempuan, taukan anda saya menghabiskan berhari hari untuk mencerna kalimat 'PUTUS' dari anda"

Arsen semakin mengencangkan tawanya, melihat Mokta yang begitu pasrah mengungkapkan isi hatinya yang teramat random.

"Udah gapapa gaskeun itu aja, bagus nih"

Mokta mengehla nafas gusar, menyuagar rambut hitamnya kasar lalu menyaut gitar yang sempat dia campakan.

"Yaudah ayo, awas gue baper lagi"

"Iye ntar biar Arsen yang tanggung jawab", timpal Katrina santai.

oktroubleOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz