❄️Bagian 8❄️

2.1K 321 82
                                    

Iris sebiru esnya bergulir menerawang dari sudut ke sudut, hanya ada para prajurit garnisun yang memenuhi tempat itu. Terakhir Elsa ingat, masih ada beberapa warga sipil ketika ia tertangkap basah karena sihirnya. Elsa kembali memperhatikan mereka yang masih terlibat dalam perberdebatan sengit yang seakan tidak kunjung habis habisnya.

"Langsung saja pada intinya, apakah kau benar benar manusia atau titan?" teriak pria paruh baya yang memimpin penyergapan terhadap ketiga prajurit muda itu. Yang lebih ditujukan pada pemuda bersurai brunette yang sedang berlutut.

Iris emerald milik pemuda itu membulat sempurna, tubuhnya tersentak mendengar pertanyaan aneh dari atasannya. Netranya memandang nanar satu per satu ekspresi seniornya yang terlihat takut dan tegang. "Aku tidak mengerti maksud dari pertanyaan mu, Pak!" jawabnya.

Pria itu gusar mendengar jawaban yang tidak sesuai dengan apa yang ia yakini. Perdebatan itu semakin memanas ketika pria itu menuduhnya sebagai penghianat umat manusia dan mengancam akan meledakkannya. Prajurit perempuan yang diam mendengarkan sedari tadi, mulai menarik kedua bilah pedang di pinggangnya dan mengacungkannya pada para seniornya.

"Keahlian ku adalah menyayat dan merobek daging. Jika kalian berani mendekat, dengan senang hati aku akan mendemonstrasikannya," tantangnya dengan sorot mata yang dingin dengan air muka yang datar membuat seniornya tidak bisa berkutik.

"Jika kalian ingin merasakan kemampuanku, silahkan maju." Lagi prajurit perempuan itu menantang mereka, membuat mereka yang berniat menyerang tidak berani mendekat.

"Aku tanya sekali lagi, dirimu itu apa!"

Pertanyaan itu membuat si pemuda brunette membeku, ia menatap nanar atasannya yang menatapnya dengan ketakutan yang sangat kentara di wajahnya. "A-aku, aku manusia!" jawabnya dengan suara gemetar di awalnya.

Ekspresi pria itu meredup, perlahan lahan tangannya mulai terangkat mengomando prajurit yang ada di atas dinding untuk menembakkan meriamnya. Ketiga prajurit itu panik, prajurit perempuan yang berdiri paling depan bergegas menerjang si pemuda berambut brunette itu. Dengan mudah, dia mengangkat tubuh rekan laki-lakinya ke atas bahunya.

"Apa aku perlu melakukan sesuatu?" tanya Elsa dengan suara kecil pada Pyxis yang masih mengamati mereka.

Sang komandan terkekeh dan menoleh pada Elsa yang berdiri di samping prajuritnya yang wanita. Wanita berbalut gaun putih itu memandang khawatir keributan di depannya."Tidak perlu, kita saksikan dulu," jawabnya enteng sambil kembali menatap ke depan.

Peluru meriam melesat dari atas menghantam ketiga prajurit itu. Suara ledakan terdengar memenuhi udara. Asap tebal membumbung tinggi dan menerjang orang orang dari tempat sasarannya. Perlahan lahan asap itu mulai menghilang memperlihatkan mahluk tanpa kulit yang mengangkat satu tangannya ke atas. Tubuhnya tidak utuh hanya terdiri dari kepala hingga ke pinggang, tulang belulangnya terlihat jelas karena hanya ditutupi sedikit daging.

Ketakutan tercetak jelas di wajah mereka, hingga mereka tidak bisa bergerak dari posisinya. Elsa yang melihatnya juga bergidik ketakutan, ia menunduk mendapati tangannya bergetar. Tak berapa lama, seorang prajurit bersurai pirang berlari mendekat dari dalam kerangka mahluk itu.

"Berhenti disitu!"cecarnya.

"Dia bukan penghianat umat manusia!,kami akan dengan suka rela memberikan informasi tentang titan!"seru pemuda bersurai pirang itu, membela rekannya.

Malah, ia mendapat cercaan dan makian dari pria yang masih keukeh dengan keyakinannya. Adu mulut kembali terjadi antara pria itu dengan si pemuda pirang, hingga pemuda itu berhasil menyudutkan lawannya.

"Aku tahu kalian semua melihatnya, dia hanya menyerang para titan. Dan kalian juga pasti tahu jika para titan juga menyerangnya. Itu berarti para titan juga menganggapnya sebagai manusia. Tidak peduli bagaimanapun kalian membantah, itu adalah fakta!!!" Pemuda pirang itu meneriaki atasannya dengan lantang hingga nafasnya ngos-ngosan.
Bisik bisik dari para prajurit mulai terdengar membenarkan perkataan si pemuda pirang.

Snow Queen And Wings Of Freedom [On Going]Where stories live. Discover now