73 : Please Don't Leave Me

925 113 20
                                    

Selamat Membaca

.

.

.

.

.

Dua bulan kemudian.

Kejadian ini seperti dejavu, Hyun Woo seperti di tarik pada waktu lalu ketika Tae Young merengkuh perempuan yang sama. Bedanya, Tuhan memberi waktu yang sangat lama pada Tae Young untuk menunggu sampai kapan Sang Mi, saudari kembarnya akan terbangun.

Hyun Woo merasa khawatir juga melihat rutinitas Tae Young. Saat pagi hari, Tae Young akan bersikap seolah dia adalah pria paling tangguh di dunia.

Dia masih memiliki kekuatan untuk sekadar memimpin rapat, membereskan pekerjaannya dengan cepat hanya agar bisa bisa pulang ke rumah lebih awal. Dia juga masih Tae Young yang sama ketika senja menyingsing dan menyinari sebagian wajahnya.

Namun Tae Young di saat malam hari tiba akan mulai berubah. Dia tidak ingin di temui siapa pun, diganggu dengan alasan apa pun atau bahkan diajak bicara oleh pihak mana pun.

Pria itu selalu tersesat pada ruangan dengan beberapa kabinet berwarna cokelat tua yang menjadi dasar warna lemari di ujung kamar.

Hyun Woo memejamkan mata. Ia memutuskan untuk menunda pembicaraan dengan Tae Young melihat pria itu terpekur sendirian di balkon.

Ada banyak puntung rokok di bawah kaki, belasan cangkir kopi hitam yang aromanya menguar kuat bercampur dengan asap putih yang mengepul dari bibir Tae Young.

Rumah ini kembali dalam derap sunyi, Hyun Woo mencengkeram kepalan tangan. Dia sudah siap menanggung resiko di marahi oleh Tae Young. Hyun Woo mengambil ponselnya di saku, berniat untuk menelepon Direktur Jang.

.

.

.

Sebuah ranjang besar menampung sosok mungil di atasnya, tertidur dengan napas teratur, berbalut selimut tebal yang menenggelamkan tiga perempat bagian tubuh.

Tae Young akan tidur di sana, menghabiskan malam dengan memeluk wanita itu seolah dengan pelukannya itu mereka bisa bersembunyi dari dunia yang kejam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tae Young akan tidur di sana, menghabiskan malam dengan memeluk wanita itu seolah dengan pelukannya itu mereka bisa bersembunyi dari dunia yang kejam.

Pria itu mati suri, jauh lebih sekarat dari sosok Sang Mi yang terbaring lemah itu sendiri. Dia hanya takut jika detak jantung Sang Mi tiba-tiba terhenti.

Kemarin, serum temuan yang terdiri dari bahan kimia langka dan mahal baru saja di suntikan pada Sang Mi setelah menanti proses panjang yang menghabiskan waktu lama karena menunggu zat kimia yang bereaksi.

Tapi hingga detik ini, istrinya, Im Sang Mi belum kunjung terbangun dari tidur panjangnya.

Sekarang malam dan pria itu pasti sibuk dengan fantasi yang ada di kepalanya.

My Forced Marriage [END]Where stories live. Discover now