39 : Stay Here

1.4K 131 19
                                    

Selamat membaca
(Warning 21+)

.

.

.

.

.

"Tetaplah bersamaku, malam ini. Aku sangat membutuhkanmu Sang Mi-ah, aku tak ingin sendirian. Aku merindukanmu."

Dorongan di tangan Sang Mi tak kunjung mereda. Wanita itu masih tetap dengan usaha untuk melepas diri dari kuasa Tae Young yang terus menggerus bibirnya.

Kelembutan adalah susulan yang kini membasahi kedua material basah saat Sang Mi mulai membalas setiap lumatan meski dorongan di tangannya tak henti.

Hingga tanpa Sang Mi sadari, ia menampar keras pipi Tae Young namun pria itu tak menyerah dan memilih melanjutkan ciumannya.

Tamparan itu tak sekeras dengan yang ia lakukan pada Sang Mi sehingga pria itu tak mempermasalahkannya. Itu seimbang dengan apa yang terus ia lakukan pada istrinya.

Bibir terus berpagutan, pria itu ingin tetap bersatu dalam genggaman buku jari Tae Young yang meremat dan menuntut lebih pada ciumannya meski Sang Mi terus memberontak.

Tae Young hanya menunggu kubu di hadapannya melemah agar bisa menggapai apa yang hatinya inginkan tentang istrinya, wanitanya, miliknya. Im Sang Mi.

Sentuhan-sentuhan yang meraba setiap inci tubuh Sang Mi membangkitkan libido yang sebelumnya terkurung seolah berteriak untuk memberontak dan menginginkan lebih.

Decahan menjadi pemutus dari ciuman sepihak mereka, keduanya tampak terengah-engah dengan bibir yang sama-sama mengkilat.

"Maaf Tae Young." Kalimat itu keluar dari mulut Sang Mi kala wanita itu membuka mata yang terpejam sebelumnya. Rasa bersalah kini menghantuinya karena telah menampar Tae Young.

Dalam posisi yang masih terbaring dengan dominasian Tae Young ini. Sang Mi mencoba memundur, membuat jaraknya sedikit renggang.

Tae Young menyeka air mata yang meluruh di pipi Sang Mi. "Aku akan memaafkanmu jika kau memberitahu diriku alasan kenapa kau tak menentang wacana perceraian kita."

Masih dengan keangkuhan yang sama, Sang Mi bahkan berdecih memikirkan bagaimana egois manusia di hadapannya. "Kenapa kau tak mau melepaskanku?"

"Pertanyaan macam apa itu?"

"Pertanyaan yang sangat masuk akal."

"Kau gila, bagaimana bisa aku menceraikanmu?!" Tae Young sedikit naik pitam dengan meninggikan suaranya.

Pikirannya benar-benar tak tertolong sejak Sang Mi terus menolak ciumannya hingga ia kesulitan membedakan mana pelaku dan korban.

Ketukan pintu membuyarkan ketegangan yang sempat mengisi. Tae Young melepas kuasanya pada tubuh Sang Mi dengan penuh emosi - Aku benar-benar akan membunuh siapa pun itu- tercetak jelas di wajahnya.

Tae Young sudah bersiaga dengan pistol yang telah menjadi teman jasnya. Ia membuka pintu dan menodong tepat di kening seorang pria yang menatap datar padanya.

"Tae Young kau benar-benar akan membunuhku?" Hyun Woo dengan santainya bertanya tanpa mempedulikan kematiannya yang bisa terjadi saat ini.

Tae Young tetap bertahan dengan posisi pistol di kening kakak iparnya. Wajahnya tak berkerut ekspresi sama sekali. "Jika yang kau katakan sangat tidak penting."

My Forced Marriage [END]Where stories live. Discover now