My Forced Marriage [END]

07 : Devil And Angel

Selamat membaca

.

.

.

.

.

"Apa yang kau lakukan di sini?!"

Tae Young berjongkok meraih kedua bahu Sang Mi membantu istrinya untuk berdiri namun wanita itu menepisnya dengan cepat.

Dengan wajah ketakutan dan kaki yang masih bergetar Sang Mi bersuara. "Siapa sebenarnya anda?"

Tae Young tersenyum miring menanggapi ketakutan istrinya yang terus memberi jarak di antara mereka. "Kenapa? Kau menyesal telah menikah denganku? Kau tak terima bahwa suamimu adalah pembunuh?"

Tae Young terus mendekatinya membuat Sang Mi terus mundur sedikit demi sedikit hingga tak ada lagi cela karena istrinya benar-benar terhimpit diantara dinding dan tubuh gagahnya.

Sang Mi menampar pahatan tegas di wajah suaminya dan segera menghasilkan rona merah namun terasa seperti cubitan bagi Tae Young.

Dia mendorongnya hingga jatuh terlentang sebelum akhirnya mencoba untuk bangun dan berlari meski kakinya terus bergetar.

Tae Young berdecih, ia menanggapi tindakan Sang Mi saat ini dengan senyuman lebar.

Memang dasar Sang Mi, belum beberapa langkah wanita itu sudah kembali terjatuh namun kali ini dia tak dapat terbangun karena kakinya terkilir.

Haruskah ia pasrah dan melihat suaminya saat ini tengah berjalan mengampirinya dengan seringaian yang membuatnya semakin ketakutan.

Atau haruskah ia memohon ampunan dan meminta Tae Young membebaskanya?

Entahlah Sang Mi hanya bisa menangis sembari menggigit bibir bawahnya hingga berdarah.

Tae Young sudah berada di hadapannya dan dengan cepat memanggulnya. Sang Mi memberontak sekuat mungkin namun tenaganya tak sebanding dengan Tae Young.

Suaminya mencengkram erat tubuhnya dan terus berjalan membawa dirinya ke dalam kamar. Lalu tanpa rasa kasihan langsung menghempaskan tubuh Sang Mi ke atas tempat tidur.

Dia naik ke atas tempat tidur, menghimpit tubuh istrinya dan mencekal kedua tangan yang telah menamparnya ke atas. "Kau tahu, hukuman bagi seseorang yang menguping bahkan mengintip?"

Dia mengeluarkan benda kecil nan tajam kesayangannya dari balik saku celana dan mengayunkan tepat di wajah Sang Mi.

Menelusuri dengan lembut kontur paras cantiknya, turun ke leher dan bermain di sana.

Dia mendekat dan berbisik. "Memotong kuping dan mencongkel matanya"

"Kau gila!" timpal Sang Mi bergumam dengan tangisannya.

Tae Young tersenyum lalu secara mendadak pisau lipat itu berhasil menembus kain satin pakaiannya hingga menyayat bahu mulus membuat istrinya meringis kesakitan.

Bau amis dari darah yang keluar sukses membuat seringaian Tae Young semakin lebar. Sensasi ini memang luar biasa baginya, melihat istrinya ketakutan dan darah keluar adalah kemenangan mutlak baginya.

"Tae Young Ssi..."

Suara Sang Mi yang sepertinya menyesakkan akhirnya muncul. Keringat bercucuran hingga mencapai persimpangan dagu dan leher.