76 : After Sixteen Years

850 106 35
                                    

Selamat Membaca

.

.

.

.

.

Enam belas tahun kemudian

DIA, psikopat yang nyaris sempurna dengan wajah tampan tanpa cela sedikit pun.

Membunuh dengan keji, tanpa pandang bulu meski semua targetnya tak menentu karena sewaktu-waktu dia akan langsung membunuh siapa saja yang membuatnya marah saat itu juga.

Tapi satu hal yang mendasari seseorang untuk tidak memanggilnya psikopat berhati dingin.

Karena, pria ini merasakan sebuah getaran jatuh cinta dan rasa untuk melindungi wanita yang dicintai.

Selamat datang di dunia seorang sosok pria tampan berambut hitam pekat, si pemilik tubuh proporsional dengan kulit yang bagus.

Pintar, memiliki status kekayaan yang berlimpah, selalu dihormati dan satu hal yang tak tertinggal adalah keangkuhan dan kesombongan yang sudah mendarah daging dari leluhurnya.

Jang Tae Mi. Itulah namanya, putra pertama Jang Tae Young dan Im Sang Mi yang sangat pandai menunjukkan kelihaian dalam membentuk sosok anti sosial, dingin, kejam dan akurat ini.

Dor!

Suara tembakan kembali terdengar memekakan telinga entah yang keberapa kalinya.

Kini, situasi semakin suram. Lampu temaram yang sebelumnya menyala di nakas dekat pintu kamar tampak sudah kehilangan penerangannya.

"Kau masih tetap diam?" Baritone rendah itu kembali berbicara.

Usianya masih muda, bukan. Tapi dia memiliki nada suara berat dan penuh penekanan dalam setiap kata yang terdengar sangat-sangat berkarisma.

Tae Mi selalu menunjukkannya, kekuasaan dan pengaruhnya pada siapapun namun tidak pada satu orang di hadapannya.

Karena wanita dihadapannya adalah seorang detektif yang ia cintai.

Jatuh cinta pada seorang psikopat. Sungguh, gadis ini telah di bohongin kekasihnya tapi entah mengapa tak ada penyesalan sama sekali dari gadis ini.

Meski usahanya untuk mengejar psikopat seperti Tae Mi telah sia-sia karena ternyata psikopat yang ia cari adalah kekasihnya sendiri. Tetap saja cinta mengalahkan semuanya.

"Kumohon, tetaplah di sini."

Untuk pertama kalinya Tae Mi mendengar kalimat itu mengudara dari mulut kekasihnya.

Jujur saja, kekasihnya cenderung sibuk pada pekerjaan ketimbang menerima kedatangannya. Selalu berusaha mengusir ketika Tae Mi hendak mengunjungi.

Decihan membumbung tinggi di bibir penuh Tae Mi, hanya sebatas pengalihan karena pria itu tak ingin dipandang rendah kekasihnya.

"Mereka sedang mencarimu dan kumohon, tetaplah di sini."

Gadis itu masih mempertahankan keinginannya. Yang terpenting adalah ia harus tetap bersama dengan Tae Mi, mau hidup atau pun mati.

"Sudah terlambat, aku tak peduli."

Lalu Tae Mi berniat pergi memegang handle pintu setelah menyimpan pistol kedalam saku jas. Ia sudah memikirkan resiko yang akan di terima, jauh-jauh hari saat keputusannya untuk tetap mencintai detektif cantik itu.

My Forced Marriage [END]Where stories live. Discover now