17 : Fall In Love

3K 177 41
                                    

Selamat membaca

[Warning 21+]

.

.

.

.

.

Dalam pikiran runyam, Sang Mi tak sadar jika Tae Young berlari mengejarnya. Pria itu menahan pintu lift yang hendak tertutup dan membuat Sang Mi tersentak.

Keduanya bersitatap dengan nafas terengah-engah efek perjalanan tergesa-gesa mereka.

"Kemana kau akan pergi, hmmm? Keadaan belum aman dan kau akan pergi dariku?" Tanya Tae Young sedikit lembut sebelum akhirnya menarik Sang Mi keluar dari lift.

Sang Mi menepis kesal. "Maka jangan sentuh saya!"

Namun pria itu tak menanggapinya. Dia menyentak tubuh istrinya sedikit keras ke dinding dan mengurungnya dengan kedua tangan. "Kau tahu, ada tiga kalimat yang paling kubenci di dunia ini."

"Pertama..." Tae Young menekan nada bicaranya. "Aku benci kata-kata ketika ayah membandingkanku dengan orang lain."

Pria itu melangkah lebih dekat, membuat jarak intim hingga hembusan nafas keduanya saling bersahutan. "Kedua, aku hampir membunuh ayah karena dia mengatakan jika ibu meninggal karenaku. Itu menjadi kalimat yang membuatku selalu bermimpi buruk."

Tae Young menggerakan jemarinya menelusur naik pada belahan bibir Sang Mi. "Ketiga, aku benci jika benda ini mengatakan jika kau adalah jalang dan tidak berharga. Asal kau tahu Im Sang Mi, kalian berbeda."

"Bisakah anda tunjukkan perbedaan saya dengan mereka?"

Ada kesunyian membelah keheningan. Nafas memberat ketika Tae Young merasakan sesak pada seluruh tubuh mendengar seluruh penuturan Sang Mi yang meragukannya.

Satu poin penting Jang Tae Young tidak suka di bantah.

"Kuharap setelah ini kau mengingat caraku menghabiskan malam-malam denganmu." Lalu Tae Young meriah tangan Sang Mi, menggenggam tautan jemari dan menariknya kembali masuk ke dalam lift.

Lift ekslusif itu langsung meluncur menuju basement apartemen tempat di mana Tae Young memarkirkan mobilnya.

Tae Young menaikkan Sang Mi pada mobilnya dan segera mengendarai mobil itu entah kemana tujuannya yang pasti Sang Mi hanya bisa memalingkan pandangan berusaha untuk tak menatap pria di sampingnya yang sibuk menyetir dengan konsentrasi tinggi.

Sang Mi benar-benar merasakan kembali malam panjang. Malam yang entah akan berakhir baik dengan kesedihan atau kebahagiaan.

Dia tak tahu, pikiran dan hatinya terlampau rumit untuk di jelaskan. Yang pastinya Sang Mi ingin sebelum fajar keresahan hatinya terbayar entah dengan kesedihan ataupun kebahagiaan.

.

.

.

Kasino, bangunan besar nan megah penuh gemerlap cahaya bahkan di waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari ini. Keramaian dan orang-orang yang berlalu lalang di depan bangunan ini tak kunjung meredup.

Untuk pertama kalinya Sang Mi menatap bangunan ini secara langsung. Sebuah tempat yang selalu suaminya sebutkan karena urutan pertama sebagai bisnis perjudian tersukses di Korea Selatan.

Tanpa sepatah kata Tae Young kembali meraih tangan istrinya usai membuka pintu mobil. Menuntun sedikit halus meski sebuah kemarahan terlihat jelas dari sorot matanya.

My Forced Marriage [END]Where stories live. Discover now