BAG 37

341 26 75
                                    

Suprise.... Ada yang nunggu ga? Wkwk... Siapa yang siap sama kebucinan june? Hehe... Intinya votment lebih penting dari pada doi kalian wkwk...

"Bobby!" pekik donghyuk. Ia kesal karna Bobby tak mendengarkan perkataannya. Lebih tepatnya pura-pura.

"Huh, apa?" jawabnya linglung.

"Kau ini! Aku tanya, menurutmu kenapa june tiba-tiba ikut turun ke kolam renang?" tanya donghyuk.

"Ya karna dia ingin membantu yunhyeong, menurutmu apa lagi." jawab Bobby sekenanya. Padahal ia tau bukan itu yang ingin donghyuk dengar. Namun Bobby tak mungkin mengatakan yang sebenarnya.

"Kau ini mengerti tidak sih. Maksudku kenapa dia melakukannya. Misalkan hanbin kan wajar dia memang kekasihnya. Nah june?" Donghyuk mengangkat alisnya tinggi-tinggi.

Bobby kikuk, haruskah ia kabur saja?

"Malah diam!" tegur donghyuk kesal.

Bobby mendengus, "Mana aku tau, kenapa tidak kau tanyakan saja pada june langsung," lebih baik donghyuk tanya orang yang bersangkutan. Dari pada dirinya salah bicara nanti.

Donghyuk menghela nafas, "Kau tau, aku sangat merinding melihat adegan kemarin. Bagaimana bisa yunhyeong berakhir di antara dua pundak yang berbeda. Haha... Itu terlihat seperti di film-film saja." ujar donghyuk. Bobby melotot, seandainya donghyuk tau jika kejadian kemarin itu memang terlibat cinta segitiga.

"Sudahlah dari pada berkhayal kita ke kantin saja. Aku belum sarapan," ajak Bobby. Sejujurnya Bobby juga menuntut banyak pertanyaan pada june, tapi ia tidak bisa melakukan hal itu karna ia menunggu june yang menceritakannya lebih dulu.
***

Hanbin tersenyum melihat yunhyeong yang baru saja keluar dari pintu rumahnya, hari ini Hanbin sengaja menjemputnya.

"Kau terlihat berbeda," ungkap Hanbin.

Yunhyeong memgernyit, "Apa?"

"Hari ini kau terlihat lebih manis," godanya. Yunhyeong hampir saja melemparkan helmnya jika saja Hanbin bukan kekasihnya.

"Okay, okay. Haha... Aku tidak akan menggodamu," Hanbin tersenyum.

"Kau selalu mengatakan hal itu, tapi seterusnya kau mengulangnya lagi," Protes yunhyeong sambil naik ke atas motornya.

"Itu karna kau benar-benar manis- aw.."

Yunhyeong mencubit pinggangnya cukup kencang. Hanbin hanya bisa meringis namun juga tersenyum karna tau kekasihnya ini sangat tidak suka di goda.

Saat di pertengahan, motor Hanbin berhenti tepat di lampu merah. Bertapa terkejutnya yunhyeong saat melirik ke arah kiri ia bersebelahan dengan mobil june yang kacanya terbuka dengan lebar. Namun june belum sadar karna ia sibuk menggerakan kepalanya seakan sedang mendengar musik.

'Jangan menengok, kumohon.' batinnya berharap.

Entah kenapa seketika menunggu lampu merah berganti hijau tiba-tiba terasa lama. Yunhyeong memejamkan matanya, ia merasa tidak sanggup. Saat membuka mata rasanya jantungnya akan copot! June melihat ke arahnya. Mereka berdua saling pandang dalam diam. June melirik tangan yunhyeong yang memeluk Hanbin begitu eratnya. Padahal yunhyeong melakukan itu karna ia takut terjatuh. Yunhyeong menundukkan kepalanya, kenapa ia jadi merasa seperti kekasih yang sedang ketauan selingkuh. Hanbin kan kekasihnya, dan june bukan siapa-siapa. Saat yunhyeong mendongak, june tersenyum ke arahnya. Motor Hanbin berjalan lebih dulu. June hanya bisa menatap punggung yunhyeong yang terus menjauh dari jangkauan nya.

"Yunhyeong?" panggil Hanbin khawatir.

Yunhyeong turun tanpa mengatakan apapun, pikirannya sedang berkecamuk dengan kejadian barusan. Kenapa june tersenyum padanya?

Love Defense {Complete} (Yunjun / Junhyeong) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora