BAB 35

235 29 57
                                    


Wajib votment apalagi sekarang aku dilanda move on nulis cerita yang lain so bikin aku semangat supaya aku betah diem di cerita ini.

"Jun,kau tau bukan bagaimana awal hubungan kita hingga berakhir? Itu sangat menyakitiku tapi juga sangat membahagiakan,rasanya aku benar-benar Tak bisa pergi darimu. Namun aku sadar,cinta yang aku punya tak bisa-"

"Sstttt... Jangan bahas itu. Yang aku inginkan sekarang adalah bagaimana perasaanmu padaku?" June ingin mendengarnya. Rasanya ia tak bisa menahan semua perasaan yang sudah membuncah ini.

"Kenapa? Katakan padaku, kenapa kau ingin tau? Kenapa kau selalu menuntut tentang perasaanku? Memangnya apa untungnya untukmu jika kau tau perasaanku? Apa kau akan merasa puas karna telah berhasil membuatku gila? Apa kau akan senang jika aku tak bisa melupakanmu hingga kau bisa menginjak harga diriku lagi?" Yunhyeong menangis sejadi-jadinya.

Ia tidak peduli dengan posisinya yang sangat dekat dengan june. Karna dia tak bisa mengungkapkan semua yang dia rasakan pada siapapun lagi. Bahkan jika june tersenyum diatas penderitaan juga ia tak peduli. Yang hanya yunhyeong inginkan adalah meluapkan perasaannya yang sudah berbusa hingga tak dapat ia tahan lagi untuk keluar.

June mendengarkan dengan seksama,ia mengusap air mata yunhyeong. Perlakuan yang tak pernah june lakukan dan yang ingin ia lakukan untuk seterusnya.

"Aku memang akan senang jika kau memang masih mencintaiku. Tapi bukan untuk menginjak harga dirimu. Aku akan memberitahumu alasanku. Karna itu aku butuh tau lebih dulu." Suara june terdengar sangat lembut. Yunhyeong menundukkan wajahnya sudah memerah karna menangis.

"A-aku kalah jun!" Lirihnya pelan.

"Apa itu artinya?" Tangan june mengangkat dagu yunhyeong hingga wajah mereka bertatapan kembali.

"A-aku masih mencintaimu."

Bersamaan dengan itu air mata yunhyeong kembali menetes. Hati june berdebar sangat kuat,jantungnya berpacu cepat. Bahkan yunhyeong bisa merasakan kulit june yang berubah dingin namun anehnya wajahnya memerah.

"Katakan?" Pinta june.

"Aku mencintaimu!" Seakan terhipnotis yunhyeong mengatakan nya lagi.

"Lagi?" Tuntutnya.

"Aku bilang aku mencintaimu. Aku masih mencintaimu! Apa kau tuli!" Kesal yunhyeong.

June tersenyum dia mengambil kedua tangan yunhyeong untuk di genggamnya, "Aku tau. Aku sudah tau kau memang mencintaiku."

Yunhyeong mengalihkan pandangannya ke samping. June terkekeh,yunhyeong sedang malu.

"Lalu apa jawaban pengakuanku waktu itu?" June menunggu.

Yunhyeong mengernyit, "Waktu itu?" Ia kebingungan. June mengangguk semangat.

"Kapan?"

Yunhyeong tidak hilang ingatan bukan? Kenapa tiba-tiba dia tidak ingat waktu di Koridor, saat june mengatakan cinta?

"Kau tidak ingat? Kita bertemu di Koridor?" Beritahu june.

Yunhyeong melepaskan satu tangannya dan menutup mulutnya shock. Tentu iya ingat. Justru yunhyeong juga ingin bertanya tentang hal itu,karna waktu itu yunhyeong tidak tau apa yang june katakan gara-gara halusinasinya datang waktu itu.

"Oh ya,itu. Aku lupa. Mm... Sebenarnya apa yang kau katakan hari itu?" Tanya yunhyeong dengan wajah polos. June merasa sangat gemas melihat ekpresi yunhyeong sekarang.

June berpikir, apa yunhyeong sedang malu sehingga ia pura-pura tak ingat? Jika iya itu lucu sekali. Hehe. June mengharukan kepalanya yang tidak gatal dengan gugup. Ia melirik mata yunhyeong dulu sekilas. Lalu berdehem.

Love Defense {Complete} (Yunjun / Junhyeong) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang