01 ||Diusir

186K 14.6K 609
                                    

Jangan lupa vote⭐

"Gue udah bersikap untuk kuat, namun nyatanya gak ada yang kuat di dunia ini, karena semuanya hanya kebohongan."
- Agav

Bunyi dentuman musik terdengar menggema di telinga, berjogetan kesana kemari serta meminum minuman beralkohol sudah hampir menjadi santapan setiap malam bagi seorang Agav Sananta Rahages

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunyi dentuman musik terdengar menggema di telinga, berjogetan kesana kemari serta meminum minuman beralkohol sudah hampir menjadi santapan setiap malam bagi seorang Agav Sananta Rahages. Selama satu jam cowok itu tak berhenti meminum minumannya.

"Sialan lo, bangsat!" umpat Agav. Ia menatap tajam sosok tubuh seorang perempuan yang bergelayutan manja di lengan nya.

"Sayang, main yuk," ujar perempuan itu yang mengelus rahang Agav yang mengeras.

Agav berkilat marah, ia menarik lengan perempuan itu lalu menghempaskan nya dia lantai. Perempuan itu tergeletak tidak berdaya di lantai. Agav mengepalkan tangannya. Ia keluar dari club dengan memasang jaketnya.

"Pulang," ujar Agav menaikkan satu tangannya ke atas.

"Pulang? Gak salah denger, sejak kapan kita secepat ini mainnya?" ujar Sega Geryan salah satu sahabat terdekat Agav.

"Gak usah banyak bacot, kalau gak suka gak usah ikut gue pulang," balas Agav sambil mengisap rokok nya.

"Gila ya lo," ujar Angga tak terima.

"Bangsat," gumam Agav menatap tajam pada Angga.

"Ok kita bubar," celetuk Raka mengeluh tak suka dengan perintah Agav.

Mereka menghela nafas berat.

Agav mengangkat satu tangannya, lalu menghidupkan motornya memberi aba-aba agar bubar. Dengan menghela nafas berat mereka menaiki motor dan mulai membelah jalanan.

Agav membuka helm nya saat ia sudah sampai di halaman rumah keluarga Rahages. Ia tersenyum sinis saat melihat mobil ayahnya itu sudah terparkir di garasi.

"Cihhh." Agav berdecih.

Agav mengepalkan tangannya saat mendengar suara lucknat yang selalu terjadi ketika laki-laki bajingan itu pulang. Agav membuka pintu rumahnya, ia masuk dan menatap seorang perempuan yang tak ia kenali di depannya sedang memakai pakaian yang kekurangan bahan, Agav menyebut seorang perempuan itu memakai pakaian sampah.

Menjijikan!

"Agav," ujar wanita berhijab yang baru keluar dari kamarnya.

"Brengsek!" sentak Agav menarik kerah baju ayahnya lalu menonjoknya.

"Buat apa anda pulang bajingan!" teriak Agav mencengkram leher laki-laki itu.

"Dasar anak kurangajar, tidak tahu diri," ucap Bryan menyentak tangan Agav dari lehernya.

"Yang tidak tahu diri itu anda brengsek, anda membawa wanita jalang kedalam rumah ini disaat bunda saya bahkan ada, apa anda tidak punya malu?" kata Agav berkilat marah, tangannya terkepal erat.

AGAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang