IBH-41

13.6K 526 142
                                    

Max membereskan berkas-berkas yang berserakan di atas meja kerjanya, ia memanggil Tferza untuk menemuinya di ruang kerja pribadinya.

"Aku akan pulang lebih awal, Mom and Dad mengabariku bahwa mereka sedang berada di perjalanan menuju mansion. Kau yang akan meneruskan pekerjaanku."

"Baik, Tuan. Berhati-hatilah di perjalananmu."

"Mengapa hari ini orang-orang memintaku untuk berhati-hati?" Heran Max. Tferza hanya menggelengkan kepalanya bahwa ia tak tahu.

"Dasar kau ini! Kabari aku jika ada hal yang tidak kau mengerti!"

Tferza mengangguk, "Baik, Tuan."

Max melangkah pergi meninggalkan Tferza yang berada di ruang kerja miliknya sendirian, kemudian ia pun memasuki lift dan meninggalkan kantornya.

🔫💸🔫

Selama di perjalanan, Max merasa sedikit gelisah. Ia tak tahu apa penyebabnya, ia merasakan perasaan yang asing dalam dirinya.

Drrtt Drrtt Drrtt

Edhon is Calling...

"Hallo Mr. Max, I have to tell you some bad news."

Max menurunkan gasnya perlahan, lalu menepikan mobilnya ke sisi jalan yang tampak sepi.

"Ya, ada apa, Edhon? Aku sedang terburu-buru, karena mom and dad akan berkunjung ke mansion."

Namun di seberang telepon Edhon tidak langsung memberitahukan hal yang akan ia sampaikan. Sudah dipastikan jika Tuannya akan marah besar atas kelalaiannya dan juga para bodyguards. Tidak ingin membuat Max semakin murka, ia pun memberitahukannya dengan takut-takut.

"Mrs. Lilya Arlando ran away from the mansion, now we are chasing her." Dengan gugup dan sedikit terbata, Edhon mampu menyampaikan berita tersebut.

"Bagaimana bisa ini terjadi?! Kalian memberikan akses masuk mansion kepada siapa?" Max tentu saja murka mendengarnya.

Flashback On

Dua hari setelah pernikahan terpaksa itu terjalin, Richard mendapat kabar bahwa wanita yang dicintainya menikah dengan sang kakak. Richard tentu saja kecewa, tetapi itu bukan haknya melarang Lily menikah dengan siapapun termasuk Max. Namun, karena ia sudah terlanjur berjanji pada Lily akan membantu wanita itu pergi dari kehidupan Max dan ingin hidup damai bersama calon bayinya, kini ia sedang bersiap-siap dengan rencananya yang telah disusun untuk pelarian Lily.

Di perjalanan, Richard bertemu dengan Larissa, dokter wanita yang telah membantunya. Wanita itu tampak selesai berbicara lewat telepon dengan seseorang. Richard menepikan mobilnya tepat di depan dokter tersebut. Ia pun turun dari mobil dan menghampiri Larissa.

"Hi!" Sapa Richard.

Larissa menaikkan alisnya sebelah, merasa heran. Untuk apa pria ini menghampirinya, karena ia merasa tidak memiliki urusan apapun dengannya.

"Ya." Balas Larissa seadanya. Bukannya ia tak sopan, hanya saja ia sedang ada urusan yang sangat penting. Beberapa menit yang lalu ia telah menelepon seseorang untuk memenuhi janjinya.

"Kau wanita yang menolongku, bukan?" Tanya Richard, memastikan.

Larissa mengangguk, ia pun takkan lupa siapa pria yang kini berada dihadapannya.
"Ya, itu aku."

"Kau hendak kemana?"

Larissa semakin heran dengan tingkah pria dihadapannya tersebut. Pentingkah untuk dirinya mengetahui Larissa akan kemana? Rasanya sangat tidak penting.

INVISIBLE BASTARD HUSBANDWhere stories live. Discover now