My Boyfie 1 || Sekelas

42.2K 1.8K 28
                                    

Jangan lupa vote!
Yuk belajar menghargai author.

HAPPY READING - My Boyfie

Gabriella Ara A. Nama itu terpampang jelas di name tag kecil berbahan logam yang terpasang di seragam sekolahnya.

Kaki jenjangnya melangkah di koridor lantai satu, di dalam sebuah bangunan sekolah yang terkenal elite di sana.

Parasnya yang begitu cantik dan tubuhnya yang ideal, membuat hampir seluruh murid di koridor itu menoleh dan memperhatikannya.

Raut wajah gadis cantik itu malah masam dan cuek dengan sekitarnya.

"ARAAA!"

Teriakan ceria namun nyaring dari salah satu sahabatnya, membuat gadis itu rasanya ingin menghilang sekarang juga. Sahabatnya yang berteriak, tapi dia yang menahan malu.

Bukan hanya dirinya saja yang menatap tajam orang itu. Tapi kedua sahabatnya yang lain, juga ikut memelototi orang yang berteriak memanggil namanya tadi.

Sang empu yang ditatap tajam malah menyengir tanpa dosa.

"Tau ih! Kita jadi diliatin banyak dekel!" ujar salah satu sahabatnya yang bernama Qisha, tapi dengan suara yang pelan supaya tidak didengar oleh Adik kelas mereka.

"Dia lagi seneng. Kemarin habis video call sama Kak Gara." Sahabatnya yang lain bernama Gea menyahut.

"Gea gak bisa jaga rahasia!"

Leya, gadis polos yang berteriak tadi memanyunkan bibirnya karena rahasia besar yang dia sembunyikan sudah terbongkar.

Gea memasang wajah cueknya. "Gak ada rahasia-rahasiaan diantara kita. Jadi, gapapa."

"Bener tuh!" timpal Qisha, setuju dengan ucapan Gea.

Qisha tersenyum menggoda ke arah Leya dan berkata, "Ciee... dikit lagi jadi." Hal itu membuat semburat merah muncul pipi Leya dan Qisha tertawa melihat itu.

"Jadi apaan?" Ara atau gadis cantik itu bertanya karena menurutnya perkataan Qisha barusan aneh. Atau memang hanya pikirannya saja?

"Jadian lahh! Masa jadi-jadian," balas Qisha dengan sedikit memberi candaan. Ara terlihat sangat serius sekali.

"Pfttt." Gea menutup mulutnya yang ingin tertawa. Tapi, tidak bertahan lama, gadis tidak berhasil menahan tawa.

Hilang sudah wajah cuek yang biasa Gea tampilkan di depan banyak orang. Gea memang cuek dengan sekitarnya dan cuek pada orang yang tak dikenal. Tapi aslinya, ya... seperti ini.

"Garing." Respon Ara justru berbeda, gadis cantik itu memasang wajah datar andalannya saat tidak mood.

Ketiga sahabatnya langsung menatap ke Ara dengan heran. Tak biasanya Ara bersikap dingin seperti ini. Setelah berpikir, barulah mereka mengerti. Tanpa disebut pun mereka sudah tau.

"Kamu lagi PMS, ya? Keliatan galak," celetuk Leya dengan polosnya.

Ara mengangguk singkat. Mood-nya sedang tidak bagus karena perutnya yang terasa sakit sejak dia bangun tidur. Ini hari pertamanya menstruasi bulan ini, dan itu rasanya sangat sakit.

"Yaudah, deh. Kita gak ganggu lo dulu. Tapi kita mau ke kantin sebentar."

Gea mengangguk-anggukkan kepala, membenarkan ucapan Qisha. "Lo mau ke kelas, atau mau ikut kita? Gue sama lo sekelas dan kita di MIPA 1. Kalau Leya sama Qisha di MIPA 2. Gakpapa lah beda kelas, asal jangan beda hati," jelas Gea panjang lebar pada Ara dan diakhiri dengan tawa.

My BoyfieWhere stories live. Discover now