prolog

119K 9K 771
                                    

RAHASIA ALAM.

________________________

"NISA!! BANTUIN MAMA MASAK SAYANG!" sorang paruh baya berteriak dari arah dapur memanggil putri satu-satunya yang sangat betah berdiam diri di kamar.

"NISA UDAHAN DULU SEMEDINYA, NANTI MUKA NISA JENGGOTAN LOH." pria paruh baya yang tengah duduk di ruang keluarga itu juga ikut berteriak.

"IYA NISA TURUN"

Ini dia Nisa, seorang gadis yang selalu berdiam diri di kamar. Ia adalah anak kedua dari pasangan suami istri yang telah berteriak memanggil namanya tadi. Ia memiliki wajah yang terlihat tegas karena garis keturunan dari sang Ayah, Nisa sudah berulang kali meminta kepada Tuhan supaya diberikan wajah yang cantik dan imut dalam setiap doanya.

Pernah dalam suatu kejadian ia tengah berdoa kepada Tuhan dengan suara yang lantang "YA ALLAH TERIMAKASIH TELAH MEMBERI HAMBA SEBUAH NIKMAT DAN BERKAH MU, MAAF KALAU HAMBAMU INI KURANG AJAR YA ALLAH TAPI TURUNKANLAH SEBUAH KEAJAIBAN MU HINGGA DIRI INI TERLIHAT COMEL SEPERTI HAMBAMU YANG LAIN ATAU ENGKAU DAUR ULANG AYAH HAMBA SUPAYA TIDAK MEMILIKI WAJAH YANG GALAK YA ALLAH. HAMBA TIDAK BERMAKSUT MENGHINA CIPTAAN MU TAPI HAMBA HANYA BERUSAHA SUPAYA MENJADI DIRI YANG LEBIH BAIK."

Doa itu terdengar hingga ke luar kamar dan didengar oleh semua penghuni rumah, tentu saja Nisa mendapatkan hadiah sebuah jeweran maut dari sang Ayah.

Setelah makan malam bersama keluarganya, Nisa kembali ke dalam kamar untuk membaca novel yang belum ia baca sampai selesai.

----

Nisa tengah berguling-guling di atas kasur kesal,mulut lemes itu terus saja menggerutu menyumpahi novel yang baru saja ia baca. Bagaimana tidak? Nisa dibuat kesal dengan si tokoh utama yang terlalu naif.

"ini kepala si author kayaknya habis kejedot, gemes banget sumpah. Baru kali ini ada tokoh antagonis se lugu ini"

"kasihan banget gue sama mbak antagonis yang punya nasib kaya gitu. Semoga mbak antagonis sehat dan bahagia selalu"

"dahlah capek,mau tidur uy. Mau kencan sama jungkook dulu, kasian udah nungguin dari tadi"

**

"kamu gak boleh deket sama cowok lain"

"loh! bapak aku kan cowok sayang!"

"maksud aku kamu nggak boleh deket-deket sama bang suga!"

"kakak kamukan berarti kakak ipar aku"

"tapi bang suga suka sama kamu! Aku cemburu sayang. Kamu cuma milikku ngerti! You're mine"

Seorang gadis tengah tertidur dengan senyuman bodoh sambil mengelus guling yang ada di pelukan. Jika ada yang melihat gadis itu pasti sudah dikira kesurupan.

"hehe aku tau,aku cuma milik kamu"

Brugh!

Gadis itu tersungkur ke bawah, dengan nyawa yang baru terisi setengah ia membuka matanya cengo. Mukanya itu lo minta ditabok.

"bangun lo! Mana tidur pakek cengangas-cengenges kek orang gila"

"hah?" gadis itu masih linglung. Pria ini siapa?.

What! Pria? Ganteng? Dikamarnya? Sontak nyawa gadis itu telah terisi sepenuhnya.

"kamu siapa? Pacar aku?"

"dih amit-amit berasa kena azab gue dapet pacar kek elo"

Gadis itu berdiri menatap pria itu tajam. "mana ada azab seindah gue? Lagian siapa sih lo? Baru ketemu songong amat, ngajak berantem?"

"bacot, sana buruan mandi! Kalau nggak lo berangkat sekolah jalan kaki!"

Brak!!

Gadis itu mengelus dadanya,untuk ia tak punya riwayat sakit jantung.

Saat akan melangkahkan kaki badanya tiba-tiba terasa beku. Ini bukan kamarnya! Ia merasa asing dengan tempat ini. Ruangan yang bernuansa kalem dengan dinding berwarna cream dengan dream cheter yang menggatung di atas tempat tidur.

"nggak, gue masih inget kalau gue nggak sekaya ini"

"nggak mungkin ada yang mau nyulik gue karena nggak bermanfaat"

Gadis itu terus mengedarkan pandangan sampai terhenti ke sebuah cermin yang ada di sebelahnya, ia keget melihat penampakan wanita cantik. Ia melangkah mendekati cermin.

"eh cantik, eehh muka gue ini? Demi apa?"

Ngiiiiing

Kepala gadis itu terasa sangat nyeri hingga membuatnya lemas dan jatuh terduduk di lantai.

"ha?Ara!"

"Ara Chrysanthemum Mahendra"

"hah ini tubuhnya si Ara? Ini dunia novel? Kok gue nyasar disini?"

Nisa yang terjebak di dalam tubuh Ara masih terdiam. Mencerna hal tak masuk akal yang menimpa dirinya.

"untung Ara cantik ya bund, udah lama Nisa pengen jadi cecan terus jadi rebutan para cogan"

Nisa menggeplak kepalanya untuk menyadarkan diri. Ini bukan saatnya ia memikirkan itu, jika ia disini maka bagaimana nasib tubuhnya? Nisa hanya berdoa semoga semua baik-baik saja.

"gue dilempar disini pasti ada maksud terselubung, atau gue udah mati?" Nisa berfikir begitu dalam mengenai penyebab kematiannya.

"gue gak tau kenapa gue bisa mati."

Nisa tengah mengingat-ingat alur
cerita sebuah novel terutama alur cerita tentang tokoh raga yang tengah ia tempati.

"gue gak mau mati dua kali." itulah tekad yang telah Nisa buat detik ini.

"asal gue nggak ngejar cinta si Galang dan nggak bunuh diri semua bakal baik-baik aja." Nisa menggangguk dengan tangan yang terkepal di samping kepala.

_____

Vote kawan.

Transmigrasi Antagonis (Ara) Where stories live. Discover now