Singkatnya, Atlas bukan tipe cowok yang mudah baper, jadi Alora nyaman-nyaman saja berteman dengan cowok itu.

"Gimana-gimana apa?"

"Ya gitu. Cemburu? kan selama ini lo yang deket sama Atlas kak, tapi malah si Arona yang jadi,"

"Pasti dia yang ngedeketin Atlas deh," sebut Alana.

"Si Arona tuh kayak pick me girl gitu gak sih? dia ngintilin Galateo kemana-mana tapi malah jadian sama Atlas." Alana terus menjulid, membuat Alora menatap gadis itu tidak suka.

"Kamu kok julid banget sih sama hidup orang?" ucapan Alora membuat Alan mengerjap.

"E... eh maksud gu..."

"Aku gak pernah suka sama Atlas," Alora memotonh kalimat Alana, menegaskan dengan jelas perasaannya. Dia ingin meluruskan semuanya.

"Aku harap kalian jangan menarik kesimpulan dari sesuatu yang belum tentu benar. Aku gak mau ada kesalahpahaman. Hargai juga Arona, dia itu pacarnya Atlas," peringat Alora dengan tegas.

"Kamu gak berhak ngomong kayak gitu. Jatuhnya kamu ngejelekin Arona." Alora memperingatkan dengan serius, membuat Alana bungkam dengan kepala yang mengangguk kaku.

Alora menatap Alana lalu menggeleng pelan sebelum melangkah menjauhi gadis itu. Alora tidak suka orang munafik.

🌏

Giliran untuk tim dance gladi pun tiba, Arona berjalan mengikuti langkah teman-temannya menuju ke atas panggung, Arona menautkan jari-jarinya sambil menggigit bibirnya pelan, gadis itu tampak gugup. Ini memang baru gladi, tapi Arona merasa kalau tatapan semua orang sudah tertuju pada mereka.

Arona mengatur nafasnya pelan.

"Santai aja yah." Ciara memberikan arahan pada anggota-anggotanya. Mereka mulai berdiri pada posisi masing-masing. Ketika Ciara mengangkat jempolnya, lagupun mulai terdengar.

Mereka memulai gladi mereka dengan lancar pada awalnya, namun memasuki pertengahan dan akhir, Arona kerap kali melakukan kesalahan. Gadis itu tampak tidak fokus.

Arona sering salah formasi dan melakukan gerakan lebih cepat dari tempo.

"Itu Arona kenapa yah?" tanya Alora yang kini berdiri disamping Atlas. Cowok itu tidak merespon, dia juga tengah memperhatikan Arona.

Selesai penampilan, gadis itu langsung turun dari panggung mendahului teman-temannya.

"Kamu gak bikin masalah sama Arona kan?" tanya Alora dengan mata memincing, sontak Atlas menggeleng pelan. Dia juga heran kenapa Arona bisa hilang fokus seperti tadi.

Lebih baik Atlas menghampiri gadisnya saja.

"Gue samperin dulu anaknya," pamit Atlas pada Alora.

"Samperin gih," setuju Alora.

Di backstage, Arona terlihat menahan rasa kesal pada dirinya sendiri, dia terlihat frustrasi karena terus melakukan kesalahan tadi.

"Gaes, maaf banget," ujar Arona merasa bersalah pada teman-temannya.

"It's okay Na. Kita cuma gladi juga tadi." Shintya menenangkan Arona sambil menepuk bahu gadis itu.

"Iya Arona. Yang penting besok harus kasih yang terbaik yah," pesan Ciara. Dia memaklumi kesalahan Arona tadi. Mungkin Arona sedang dalam kondisi tidak baik.

ATARONA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now