6| OMONG KOSONG DAN RASA KECEWA

7.2K 1.5K 281
                                    

Yang mengkangen sama cerita inu ceffat spam!

Para bucin Atlas ceffat tunjukan diri kalian! Mengjamet🤙

Mau kasih bikin kalian overthinking dulu.

Yakin? Atlas se-baik itu? 😌

Eheh.

Anyways, happy reading sunbies💚

6| OMONG KOSONG DAN RASA KECEWA

Rasanya Arona ingin jungkir balik saat dia bangun dari tidur dan jam di tembok kamarnya sudah menunjukan pukul 5 sore, sedangkan menurut perjanjian mereka, Atlas akan menjemputnya jam 6. Bisa-bisanya Arona ketiduran hingga hampir lupa bangun. Bersyukur dia masih bisa bangun sekarang. Coba kalau dia bangun pas jam 6 atau malah bangun jam 9 malam.

Membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang belum terjadi membuat Arona bergidik ngeri. Gadis itu langsung berlari menuju pintu kamar mandi dan membantingnya dengan kuat.

Arona tidak akan mandi berlama-lama karena dia masih harus make up.

God!

Satu lagi masalah, siapa yang akan mendandani dirinya?! Arona jelas tidak bisa make up.

"Mati gue," ujarnya dibawah guyuran shower. Gadis itu mandi dengan cepat. Setelah selesai, dia langsung memakai bathrope miliknya dan melangkah keluar kamar mandi.

Tok Tok Tok.

Pintu kamarnya diketuk saat Arona baru saja keluar dari kamar mandi. "Siapa sih?" ujarnya lalu melangkah dengan cepat membuka pintu.

Sosok Jeje yang muncul didepannya membuat Arona memekik senang. "Kak Jeje!"

Astaga-astaga sepertinya hari ini Arona mempunyai nasib yang bagus karena tanpa diminta Jeje datang tepat waktu. Arona bisa meminta Jeje untuk membantunya berdandan. Pacar kakaknya itu kebetulan pandai dalam hal seperti ini, bukan kayak Arona yang tidak bisa make up.

Jeje menarik senyumnya. Dia baru saja sampai dan dirinya tahu dari Arsena kalau hari ini Arona akan menghadiri acara penutupan mabim fakultasnya jadi tanpa basa-basi Jeje langsung menuju kamar Arona untuk membantu adik dari pacarnya itu mempersiapkan diri.

"Ya ampun kak, untuk kakak datang," ujar Arona sambil menarik Jeje memasuki kamarnya. Gadis itu kemudian bergerak mengunci pintu kamarnya.

Jeje sendiri berdiri sambil memperhatikan Arona yang terlihat rusuh sana sini. Gadis itu jadi ikutan pening melihat Arona yang berjalan kesana kemari tanpa henti.

"Arona kamu yang tenang," ujar Jeje yang seketika membuat Arona berhenti mondar-mandir.

Jeje menghampiri Arona lalu memegang kedua bahu gadis itu. "Tarik nafas, buang, " ujar Jeje pada Arona. Gadis itu mengikuti ucapan Jeje, menarik nafas dalam lalu menghembuskannya.

Setelah merasa Arona sudan rileks, Jeje berujar lagi. "Kamu pakai baju yang ada kancingnya dulu, biar selesai make up nanti, gampang bukanya pas mau pakai gaun," ujar Jeje dan Arona mengangguk patuh. Dia langsung menuju walk in closet miliknya dan mengambil kemeja kotak-kotak untuk kemudian dia pakai.

ATARONA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang