1| DUNIA PERKULIAHAN

15.5K 2.1K 570
                                    

1| DUNIA PERKULIAHAN

Banyak anak SMA yang saat masih duduk dibangku sekolah, ramai-ramai berkata ingin cepat-cepat kuliah. Katanya; gak sabar mau kuliah. Padahal mereka tidak tahu saja, mengenyam pendidikan dibangku kuliah terasa lebih sulit ketimbang di SMA. Menghadapi tugas yang menumpuk dari dosen belum lagi harus berurusan dengan dosen-dosen tertentu yang moody-an. Salah sedikit, nilai terancam. Belum lagi yang mengikuti organisasi, harus pintar-pintar membagi waktu antara oraganisasi dan kuliahnya.

Sebenarnya dari tiga hal diatas, Atlas hanya memperhitungkan dua hal pertama, namun sayang. Karena tuntutan papanya, Atlas harus merasakan hal ketiga juga. Yah walaupun sebenarnya dia lebih ingin menjadai mahasiswa kupu-kupu. Tapi ternyata ikut organisasi tidak buruk juga.

Seperti sekarang, dia menjadi panitia mabim di fakultasnya. Atlas sendiri mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Manajemen atau biasa disingkat HIMME. Dia bahkan menjadi Ketua divisi Humas. Siapa sangka dia yang iseng-iseng malah sampai menjadi Koordinator.

"Atlas." cowok itu menoleh saat suara seseorang memanggil namanya.

Seorang cewek dengan wajah dingin berjalan kearahnya. Dia memakai kemeja putih dan celana jeans dengan almamater yang dia gantung ditangannya.

"Kenapa kak?" tanya Atlas pada gadis yang kini sudah berdiri didepannya.

"Habis ini ada perkenalan pengurus HIMME,"

"Oke kak," jawab Atlas. Gadis disampingnya tersenyum tipis sebelum melangkah meninggalkan Atlas.

Alora Serafina Adijaya—namanya.

Perempuan cantik dengan rambut hitam legam dan sikap tenang yang menjadi idaman hampir semua lelaki di fakultas manajemen. Siapa yang tidak kenal Alora? Sekretaris HIMME itu mempunyai pesona luar biasa. Dingin dan misterius. Selain cantik, Alora juga memiliki otak yang cerdas, jangan lupa dengan latar belakang keluarga yang kaya dan terpandang. Alora benar-benar digilai oleh para kaum adam.

Atlas heran mengapa dia tidak merasa tertarik pada Alora. Bukan. Atlas bukan tidak menyukainya, hanya saja tertarik untuk menjadi lebih dari sekedar teman tidak pernah dia rasakan. Atlas sudah sering mendengar celotehan teman-temannya yang merasa iri karena dia bisa dekat dengan seniornya itu. Tidak tahu juga tetapi Alora memang cukup dekat dengan dirinya.

Tidak jarang ada gosip kalau mereka pacaran tapi itu semua hanyalah gosip. Kenyataannya mereka tidak lebih dari sekedar teman.

"Lo belum move on yah dari first love lo?"

"Gue heran kenapa lo gak tertarik sama Alora. Cantik begitu,"

"Lo bukan gay kan bro?"

"Gak mati rasa kan setelah patah hati?"

Kira-kira begitulah kalimat-kalimat yang sering Atlas dengar dari mulut teman-temannya.

Atlas mengedikan bahunya lalu memilih melangkah menuju aula tempat dimana para maba sudah dikumpulkan untuk mengikuti materi. Memang sekarang materi tentang organisasi HIMME. Karena itu mereka akan memperkenalkan diri mereka.

🌏

Arona duduk bersandar dengan mata yang terus dia kerjapkan. Rasa kantuk menyerangnya sedari tadi. Berulang kali kepalanya oleng. Sialan. Arona menyesal menonton drama korea hingga jam 4 pagi.

"Gala gue ngantuk banget," keluh Arona pada Galateo yang duduk disampingnya. Cewek itu mendekatkan kepalanya sembari berbisik pelan.

Galateo menoleh. "Kamu susah dibilangin sih. Udah Aku bilang jangan ngedrakor," omel Galateo dengan nada pelan. Ikut berbisik. Arona menatap Galateo tajam sambil mencebikan bibirnya. Dia kembali menjauhkan kepalanya lalu bersandar dengan perasaan dongkol. Ah mama! Arona rasanya ingin pulang sekarang.

ATARONA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang