16| PERASAAN ATLAS

7.1K 1.7K 827
                                    

Maap yah updatenya agak telat. Puma lagi sibuk banget soalnya.

Huhu semoga suka part ini.

720 vote+750 komen buat next part.

Happy Reading!

16| PERASAAN ATLAS

Atlas melangkah masuk ke dalam rumah dengan tangannya yang memutar kunci mobil pada jari telunjuknya. Cowok itu bersiul— tampak dalam mood yang bagus hari ini.

Langkahnya yang hendak menaiki tangga terhenti saat melihat Bik Ani yang berjalan masuk dari halaman belakang rumah.

"Aden udah pulang?" tanya Bik Ani ketika melihat Atlas di ujung tangga.

"Iya Bik, baru aja," ujar Atlas.

Bik Ani mengangguk. "Mau makan apa den? biar bibi masakin," ujar wanita paruh baya itu.

"Apa aja bik. Aku ke kamar dulu buat mandi, setelah itu baru turun buat makan," ujar Atlas yang mendapat anggukan dari Bik Ani.

Atlas melanjutkan langkah menuju kamarnya. Cowok itu masuk dan mengunci pintu kamar lalu melemparkan tasnya ke sembarang arah lalu berjalan munuju ranjang.

Dia duduk disana beberapa saat sebelum tidur terlentang menatap langit-langit kamarnya. Napas Atlas berhembus dengan pelan.

Pertanyaan Arsena seminggu yang lalu terlintas dalam benaknya. Tentang dia yang menyukai Arona.

Atlas adalah tipe orang yang peka terhadap perasaannya sendiri. Dia menyadari keanehan pada hatinya ketika menyangkut Arona. Entah sejak kapan semua itu dimulai tapi Atlas merasa awalnya dia tertarik dengan Arona.

Gadis itu aneh namun menarik. Atlas juga tidak mau munafik kalau Arona memang cantik. Sangat cantik malah.

Sebenarnya untuk bagian ini Atlas malas mengakui tapi Arsena juga memiliki wajah yang menarik. Kedua kakak beradik itu sepertinya memang memiliki visual luar biasa. Gen keluarga Dirgantara seperti benar-benar unggul.

Hanya saja mereka berdua sama-sama memiliki tingkah menyebalkan.

Oke. Kembali tentang perasaan Atlas, setelah beberapa hari ini dia memastikan perasaannya agar dia tidak salah nantinya, Atlas menyimpulkan kalau dia memang menyukai Arona.

Huh.

Dia sendiri juga tidak menyangka bahwa dirinya bisa menyukai Arona.

Namun disisi lain Atlas sedikit terusik dengan kenyataan kalau Arona sendiri menyukai Galateo. Kisah cinta pada masa SMA nya tidak berjalan mulus. Dia tidak mau hal itu kembali terulang.

Atlas merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Mengacak rambutnya kasar dengan hembusan nafas keras. "Kenapa sih gue selalu suka sama orang yang hatinya udan buat orang lain? ribet," ujarnya dengan wajah setengah kesal.

Akhirnya cowok itu memilih bangkit dari duduknya dan berjalan memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan setelah itu turun ke bawah untuk makan.

🌏

"Aku balik yah Na." Galateo kini berdiri di depan pintu rumah Arona dengan gadis itu yang tengah menatapnya.

Tadi Galateo mengantar Arona pulang sekalian mampir.

Arona mengangguk. "Hati-hati di jalan. Jangan ngebut," pesan Arona dengan senyum yang membingkai wajahnya.

ATARONA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang