23| PDKT

7.4K 1.8K 2.4K
                                    

Digrup pada uring-uringan banget gara target 1000 vote susah dipenuhin. Hadehh katanya sanggup😜

Tetep 1000 vote+2000 komen buat next chapter.

Jam berapa baca part ini?

Umur kalian?

Happy Reading!

23| PDKT

Kata orang, masa PDKT itu paling manis. Karena selama PDKT kita akan mendapatkan perlakuan manis dari orang yang sedang dekat dengan kita. Ada juga yang bilang, masa PDKT itu biasanya pasangan akan memberikan kesan sebaik mungkin agar dia mampu memikat lawan jenisnya. Tapi begitu sudah pacaran, sifat asli mereka yang sebenarnya akan keluar.

Begitu kata orang. Arona sendiri tidak tahu pasti karena dia sendiri tidak pernah merasakan yang namanya masa PDKT.

Mungkin.

Arona menghembuskan nafasnya kasar. Hari sabtu benar-benar membosankan. Gadis itu kini duduk berselonjor diatas karpet bulu berwarna abu-abu di kamarnya.

Hari sabtu Arona habiskan dengan latihan koreo dance. HUT Fakultas masih tiga bulan lagi namun tim dance benar-benar berlatih dengan keras untuk menampilkan penampilan yang terbaik mengingat acara ini akan dihadiri oleh satu fakultas.

Arona ingin memberikan yang terbaik pada penampilan perdananya bersama tim dance manajemen jadi dia benar-benar berlatih dengan keras.

Gadis itu bergerak tiduran diatas karpet dengan mata tertuju pada langit-langit kamarnya. Arona menutup matanya perlahan.

Tiba-tiba percakapannya dengan Arsena minggu lalu terngiang-ngiang kembali.

Arona menuruni tangga dengan wajah sumringah. Tangannya tengah memegang tali sling bag berwarna coklat yang tengah dia pakai.

Arona memakai sweater crewneck berwarna pink dan celana panjang jeans putih dilengakapi sneackers putih.

Dia memiliki janji dengan Atlas untuk nonton film di bioskop jam lima nanti. Dan sekarang sudah jam empat sore. Atlas sendiri tengah dalam perjalanan menjemput dirinya.

"Asik ada yang punya jadwal ngedate nih." Arona menghentikan langkahnya ketika suara Arsena menyapa indra pendengarannya. Gadis itu menoleh dan menemukan Arsena yang tengah duduk disofa ruang tengah sambil membuat kepalanya pada sandaran sofa. Cowok itu menatap kearah Arona sekarang.

"Ngedate apaan sih," ujar gadis itu dengan bola mata yang memutar malas.

Arsena berdecih. "Punya adek goblok banget," celetuk Arsena yang tentu saja dihadiahi pelototan tidak terima dari Arona.

Arsena sendiri heran. Kenapa dia selalu dikelilingi oleh manusia-manusia tidak peka? Dulu Gerhana dan sekarang adiknya sendiri— Arona.

Arsena sepertinya memang ditakdirkan menjadi tukang kompor agar orang-orang menyadari perasaan mereka.

"Lancar-lancar yah PDKT nya, semoga cepet jadian," doa Arsena.

"PDKT sama siapa?"

Kan? Arona memang goblok.

"Sama cowok yang inisialnya Atlas," ujar Arsena.

ATARONA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang