16| PERASAAN ATLAS

Start from the beginning
                                    

Galateo merespon dengan senyum lembut kemudian berbalik pergi namun langkahnya terhenti dihitungan kedua. Cowok itu berbalik menatap Arona.

"Na..." panggilnya. Alis Arona terangkat seolah menunggu kelanjutan ucapan Galateo namun cowok itu tidak kunjung melanjutkan kalimatnya.

Galateo menggeleng. Dia mengurungkan niatnya untuk memberitahu Arona bahwa dirinya telah jadian dengan Angel dari seminggu yang lalu.

Cowok itu mengingat janjinya untuk merahasiakan hal ini dari siapapun.

"Aku balik," ujarnya sekali lagi lalu melangkah pergi hingga memasuki mobil dan pergi dari rumah Arona.

Arona masih berdiri di ambang pintu dengan wajah bingung sebelum kemudian mengedikan bahunya lalu masuk ke dalam rumah dan menutup pintu.

"Arona lo mau ikut gak?" tanya Arsena yang baru muncul dari dapur dengan camilan yang Arona sangat kenali dilihat dari bungkusannya.

"Heh! punya gue itu!" seru gadis itu yang langsung melangkah menghampiri Arsena dengan wajah tidak terima.

Tanpa basa-basi Arona langsung merebut bungkusan camilan itu dari tangan Arsena.

"Heh pelit banget!" ujar Arsena dengan pelototannya.

Arona sendiri memasang wajah tidak peduli. "Ikut kemana maksud lo, bang?" tanya Arona.

"Oh itu. Ke rumahnya Luna," ujar Arsena.

Kening Arona berkerut. "Ngapain?"

"Barbeque-an,"

"Widihhhh ikut lah!" ujar Arona bersemangat.

"Oke deh. Nantu malam jam 7 kita kesana. Jemput Jeje juga," ujar Arsena.

Arona mengangguk. "Oke deh,"

Mata Arsena kembali melirik bungkusan camilan yang ada pada Arona dengan sebuah ide yang muncul dikepalanya. Cowok itu berdehem lalu menatap Arona. "Yaudah camilannya buat gue." Arona baru saja akan membuka mulut untuk menolak namun Arsena kembali berujar. "Kalau gak ngasih, lo gak usah ikut," ujar Arsena mengancam.

"Dih apa banget! Yaudah ini!" ujar Arona kesal sambil memberikan camilan itu kembali pada Arsena.

Memilih mengalah daripada dia tidak ikut.

Arona melirik Arsena sinis lalu melangkah pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

🌏

Mobil Atlas melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah Luna. Tadi sore Gerhana mengajak mereka untuk ikut barbeque-an di rumah Luna.

Ini pertama kalinya Atlas akan menginjakan kaki di rumah Luna setelah mereka lulus dari SMA.

Tidak ada hal yang menganggu dirinya mengingat Atlas sudah benar-benar melupakan Luna beserta perasaannya untuk gadis itu.

Atlas menurunkan kecepatan rumah Luna sudah mulai terlihat. Cowok itu memakirkan mobilnya di luar gerbang sebelum kemudian turun dari mobil.

Kebetulan disaat yang sama Gerhana keluar membuang sampah pada tempat sampah yang berada di depan rumah.

"Oi!" panggil Atlas sembari melangkag mendekati Gerhana yang kini sudah menoleh padanya.

ATARONA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now