Karena tidak enak menolak, akhirnya Alora mengiyakan. Dia juga akhirnya meminta sepupunya yang kebetulan ada dirumah untuk ikut.

Beruntung sepupunya mau.

"Atlas." yang di panggil menoleh dan bersamaan dengan itu dia terkejut.

"Lah Atlas?"

"Aurora?" kaget keduanya bersamaan. Alora menatap Atlas dan Aurora bergantian.

"Kalian saling kenal?" tanya Alora.

Atlas mengangguk sedangkan Aurora langsung menjelaskan. "Temen SMA aku," jelas Aurora membuat Alora merespon dengan kata 'oh' tanpa mengeluarkan suaranya.

"Kak Alora sepupu aku," ucapan Aurora membuat Atlas terkejut. Astaga, kenapa dia tidak sadar yah? padahal marga kedua gadis itu sama. Adijaya.

"Papanya kak Alora itu sodaraan sama papa aku," jelas Aurora lagi. Atlas mengangguk paham. "Senang ketemu lo lagi Ra," ujar cowok itu dengan senyum tipis.

"Sama," balas Aurora.

"Lo ikut kan?" tanya Atlas lalu Aurora mengangguk.

"Ikut kok," ujar gadis itu.

"Ayo, keburu telat," ujar Atlas setelah melirik jam tangannya.

Mereka kemudian keluar dari rumah. Atlas berjalan didepan Alora dan Aurora.  Sedari masuk ke dalam mobil hingga selama diperjalanan, Aurora mengamati interaksi antara Atlas dan sepupunya— Alora dalam diam. Sesekali Aurora menimpali dalam beberapa hal. Dia juga tidak terlalu paham dengan pembahasan Alora dan Atlas.

🌏

Acara sudah akan dimulai, Arona berdiri dibelakang panggung sambil sesekali meneguk air yang dia pegang. Kenapa dia gugup sekali seperti ini yah? padahal Arona sudah pernah tampil di depan orang-orang.

Apa mungkin karena dia berada di lingkungan yang baru? mungkin seperti itu.

Arona mendapatkan nomor antrian terakhir dari duapuluh peserta. Dan dari semua hanya akan dipilih 5 orang untuk masuk tim. Astaga persaingannya sangat ketat. Saking gugupnya Arona merasa perutnya bergejolak.

Baiklah. Arona pasti bisa. Dia sudah latihan mati-matian. Pasti dia bisa.

Didepan panggung, para penonton sudah  duduk dikursi yang telah disediakan. Namun beberapa orang yang tidak mendapatkan kursi akhirnya memilih berdiri. Hanya ada sedikit kursi karena tim dance tidak menyangka bahwa banyak yang tertarik untuk menonton audisi ini jadi mereka tidak menyediakan banyak kursi.

Atlas bersama Alora dan Aurora mendapat tempat dibagian tengah. Untung mereka tidak terlambat datang.

"Seru juga nih kayaknya," komentar Aurora yang duduk disebelah Alora.

"Kayaknya. Aku gak pernah nonton ginian," ujar Alora berkata jujur. Ini pertama kalinya dia menonton audisi dance, jadi Alora tidak tahu akan seseru apa.

Audisi dimulai. Peserta pertama mulai maju dan menampikan tariannya. Penampilannya berjalan mulus hingga sampai pada peserta nomor urut lima. Dia tiba-tiba berhenti lalu terlihat kebingungan. Sepertinya lupa gerakan. Hal itu membuat para penonton berteriak menyemangati agar mentalnya tidak jatuh.

ATARONA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now