Dazai Osamu • salah sangka

1.2K 90 21
                                    

Maaf terlambat lagi 😭😭😭

Semoga kalian terhibur ya. Selamat membaca ☺️☺️

Udara dingin AC di ruangan itu beberapa kali menerpa wajah kepanasanmu. Netra (e/c)mu tak lepas dari balik pintu di depanmu. Seperti mata-mata, kamu bersembunyi di balik tembok besar sambil mengintai orang-orang di dalamnya.

Ruangan super besar, super dingin, dan super nyaman itu tak lain merupakan tempat bersemayamnya guru-guru yang mengajar di sekolahmu. Dari guru yang mengajar kelas 1 sampai kelas 3 ada disana semua.

Ada yang sedang bersendagurau, ada yang bermain ponselnya, ada juga yang masih berkutat dengan laptop maupun kertas-kertas di meja mereka.

Namun, karena sekarang sedang istirahat, maka ada beberapa guru yang sedang keluar untuk melakukan piket kelilingnya ataupun pergi ke koperasi untuk membeli keperluannya.

Di tengah aksi diam-diammu, ternyata ada orang lain yang tak sengaja melihatmu bersembunyi di balik dinding yang menyembunyikan tubuhmu dengan baik.

Sebuah seringai terulas di wajah tampannya yang sering diakui oleh adik kelasnya.

Ia berjalan diam-diam ke belakangmu dengan perasaan senangnya. Tangan yang di penuhi perban itu menepuk bahumu lembut.

Puk!

Kamu berjengit kaget. a-aku ketahuan?! Sungguh? Padahal tadi aku tidak melihat satu orangpun berada di belakangku.

Ahh sudahlah. Kalau ditanya sedang apa, aku jawab sejujurnya saja.

Tubuhmu memutar ke belakang dengan perasaan berdebar sehabis di kagetkan. "Yah, apa yang dilakukan si manis (y/n) disini?" suara bersirat kejahilan yang selalu membuat orang kesal.

Kepala yang masih menunduk, segera kamu angkat setelah mendengar suaranya. "Dazai?" panggilnya tak percaya. "Yahoo~~ kamu lagi ngapain? Kamu pasti tidak tahu ya? Katanyakan kalau kamu mengintip, matamu bisa bintitan lho~"

Wajahmu melunak mendengarnya. "Lah, kamu percaya gituan?" Dazai terkekeh kecil. "Tentu saja tidak. Tapi kunikida pasti percaya."

"Hahh, kamu ini selalu aja menjahilinya. Kasihan tau, dia sampai stress begitu." Kamu menggeleng-gelengkan kepalamu. Tak percaya dengan sifat jahil pria di depanmu yang tidak kenal batas.

"Kamu sedang apa disini?" Raut wajahnya menjadi polos. "Bukankah seharusnya aku yang bertanya seperti itu?"

"Jawab saja, Dazai. Tidak baik balik bertanya ketika orang lain bertanya kepadamu." Ucapmu datar. "Ahaha, kamu ini susah di ajak bercanda ya," ia menjeda sebentar kalimatnya.

Senyumannya kembali mengembang. "Padahal aku menantikan ekspresimu saat marah, lho." Tangannya terangkat menepuk kepalamu gemas.

"Sekarangkan aku sedang marah." Dazai mendekatkan wajahnya ke arahmu.

Menghindari kejadian aneh, kamu mundur selangkah ke belakangmu. "Ah masa? Mukamu kurang berekspresi. Membosankan." Jari telunjuknya mencolek kecil ujung hidungmu.

"Kalau aku membosankan—

"Ekhem!"

Deg!

Kamu segera mendorong Dazai dan mendekat ke salah satu guru yang ingin kamu temui beberapa saat lalu. Kamu mengabaikan wajahmu yang memerah, karena kamu merasa dalam kondisi seperti baru saja di ciduk guru akibat bermesraan di limgkungan sekolah.

"Shinara-sensei!" Senyum terbaikmu terpasang pada wajah kikukmu. AAAAAAA KENAPA SHINARA-SENSEI HARUS DATANG DISAAT SEPERTI TADI?!

hiks, aku nampak seperti siswi yang baru melanggar aturan karena berpacaran. Betapa memalukannya diriku.

Anime X ReaderOnde histórias criam vida. Descubra agora