Kozume Kenma • game

1.3K 135 47
                                    

Request dari : liazyy

Semoga sesuai ekspetasi ya^^

Kala matahari perlahan mundur dari tugasnya, warnanya kian menjingga. Indah, namun dapat merusak mata jika melihatnya dengan mata telanjang.

Kesan cantik yang tak pernah orang-orang pikirkan di tengah sibuknya mereka dalam kehidupan sehari-harinya. Jingga yang mempertemukan, juga jingga yang memisahkan.

Di sore yang indah itu, seperti biasa (y/n) menghabiskan seluruh waktu menunggunya dengan bermain game. Selagi senggang, kenapa tak melakukan hal menyenangkan? Itulah moto hidupnya saat ini.

Suara rel kereta juga beberapa guncangan ringan tak mengusik konsentrasinya sedikitpun. Baginya, memenangkan game adalah suatu keharusan. Yaa, itu karena ia sudah memainkan game yang sama selama 5 hari penuh tanpa memenangkannya.

Mungkin belum, karena hari ini bisa saja ia memenangkannya.

"Hahhh ck! Kenapa tidak mau menang-menang sih?!" Suaranya mengeras di barengi dengan kepalanya yang terdongak ke atas. Beruntung orang-orang tidak mempedulikannya. Bisa dicap anak aneh kalau sampai kejadian.

Netranya berkobar api kekesalan yang memanasi kepalanya. Kelopak mata miliknya tertutup perlahan. Menikmati ketenangan di sore sebelum akhir pekan datang.

Tugas tak lagi diberikan. Mengingat jadwal ulangan semesteran yang tak lagi dapat di hitung dengan minggu.

siswa macam apa aku ini? Malah bermain game disaat mau ulangan akhir tahun begini.

Hanya siswa durhaka yang melakukannya sih. Hehe.

Namun, meskipun waktu belajarnya tak lama, nilainya selalu mendapatkan peringkat 5 teratas di kelas. Yang tentu bukan dari hasil kerja sama maupun menyontek.

apa aku coba lagi saja ya?

Hmm, yasudahlah. Lagian saat pulang nanti, aku pasti langsung belajar.

Nit! Nit! Syut! Cit! Nut! Nit!

"Kamu salah strategi." (y/n) meliriknya sekilas dari sudut matanya. Ia sangat tak ingin kalah lagi. dia Kozume yang selalu bersama Kuroo-senpai itukan?

Biasanya mereka selalu bersama. Kemana Kuroo-senpai? Tumben tidak bersama Kozume.

Gadis itu menjawab, "lalu, aku harus bagaimana?" Ibu jarinya tak berhenti memencet berbagai tombol di ponsel pintarnya.

Laki-laki berambut puding itu mendengus pelan. "Strategimu salah total. Seharusnya kamu lebih sering menghindar daripada bertahan ataupun menyerang. Tak ada gunanya. Kamu pasti akan cepat kalah."

Tunu nunit nunit~~ Game over!

Suara kekalahan dari game gadis itu memekakkan telinga keduanya yang sama-sama menyukai permainan digital dibandingkan permainan yang menguras keringat.

Kepalanya terdongak ke atas. Mencoba menenangkan amarahnya yang kembali tersulut akibat kekalahannya. "Hahh, menyebalkan."

"Tapi, kalau misalkan aku menghindar terus, bagaimana caraku membunuh bossnya?" Matanya menatap laki-laki yang tengah berkutat dengan ponselnya sendiri. apa dia mendengarkan?

Mulutnya berbicara, tapi matanya masih setia pada layar benda persegi panjang itu. "Setelah kamu berhasil menghindar, kamu serang sesekali. Jangan terlalu sering. Nanti kamu malah menarik perhatian bossnya."

Tatapan gadis itu terus melekat pada si laki-laki di sebelahnya. Otaknya berputar, jungkir balik serta roll depan. Di dalam pikirannya terdapat banyak pertanyaan saat ini. Tapi ia singkirkan seluruhnya demi bisa memenangkan game yang belakangan ini menarik perhatiannya.

Anime X Readerजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें