Bagian 2

41 34 42
                                    

Hanni menyimpan bola basket itu ke loker sekolahnya dan menguncinya sampai bertemu pemilik bola basket itu.

Bel pulang pun berbunyi Hanni dan Hanna pun segera bergegas ke Halte Bus.  Ketika sedang berjalan ke halte bus, Langkah Hanna terhenti ketika melewati parkir mobil sekolah, Yaitu melihat Rio yang memasuki Mobil.

Hanni tersadar bahwa Hanna sedang melihati Rio "kenapa? Liat siapa sih? Rio? Kenapa? Suka?" Kata Hanni.

"Gak, Gue heran aja. gue baru pertama kali ketemu cowo jutek dan dingin kaya gitu".  Jawab Hanna.

Ketika mobil Rio sudah melewati gerbang sekolah Hanna tersadar bahwa Bus mereka sudah sampai dan Lari ke halte agar tak tertinggal Bus.

Saat sudah duduk Di bus. Lagi lagi Hanni sadar bahwa Hanna tengah melamun seperti sedang memikirkan sesuatu "Udah lah lupain, kalau emang suka bilang aja, gue bantuin. tapi ga mungkin bisa Cwo kaya gitu gampang nerima cewe kaya lo , apalagi lo dah ngerusak seragam dia"  Kata Hanna.

Hanna diam saja dan melanjutkan melamunnya.

Sampai di rumah , Keduanya di sambut dengan makanan enak. "Wah, ini makanan buat kita bu? pizza? wah kesukaan aku" Kata Hanni yang tampak ceria kembali.

"Iya dong untuk anak kembar ibu, ayo di makan. Ibu sama Ayah pergi dulu ya, jaga jeri, kasih makan , jangan cuekkin dia" Kata ibu Dewi (Mama Hanni dan Hanna)

"Sekalian aja lah bu nyewa pembantu khusus urusin Jeri aja" Jawab Hanna.

Hanni hanya tertawa dan memukul Hanna Bercanda dan tertawa.

Selesai makan, keduanya ke atas untuk ke kamar. Lagi dan Lagi, Hanna kembali melamun. "Ya Ampun , Bucin banget sih lo. Udah deh, Mending kita ke restoran seafood aja yuk, kita kan blm pernah kesana , mau gak? ajak Dika yuk" Kata Hanni.

"Ha? Restoran Seafood? restoran yang baru buka 2 minggu yang lalu itu? Ayuk. emang dika udah plg dri malaysia?" Kata Hanna

"Gatau deh, kalau belum, Yaaa kita berdua aja , kita kan udah biasa berdua doang kan?" Jawab Hanni.

Hanna pun hanya mengangguk dan segera berganti pakaian dan berangkat jalan kaki untuk ke restoran tujuan mereka.

Sampai, mereka pun kembali melihat pemandangan segerombolan cewe cewe yang teriak teriak seperti melihat cowo ganteng dan Terkenal.

"Rio lagi nih?"  Kata Hanna.

Hanni hanya Geleng geleng kepala menjawab pertanyaan Hanna. beberapa menit segerombolan itu bubar dan menu mereka datang, mereka pun makan.

Lalu, ada seorang pria yang masuk. Tinggi, Putih, Wajahnya tidak kelihatan karena tertutup Topi dan Masker. Pria itu jalan menuju tempat duduk Hanni dan Hanna. Mereka kaget, karena tak mengenali pria misterius itu.

"maaf, anda siapa? Hanni , lo kenal?" tanya Hanna.

Hanni hanya geleng geleng kepala menjawab pertanya Hanna.

Lalu , pria itu tertawa terbahak bahak melihat reaksi mereka dan membuka masker dan topinya. Ternyata pria itu adalah...... Dika.

Keduanya kaget ternyata itu adalah dika!!

Mereka bertiga pun berpelukkan karena sudah 2 tahun lamanya tidak bertemu bahkan mengobrol.

Mereka pun memesan makanan dan Mengobrol ngobrol dan menanyakan kabar dan lain lain.

"Cieee udah terkenal nieee yee jadi model. semaatt ya juara 1 haha!! Hanni tambah terpersona ni yeee" Hanna menggoda Hanni.

Hanni hanya memukul pundak Hanna sambil malu malu dan tertawa. Lalu, "Hanni, apa kabar? Tanya Dika.

"Ya, Baik" Jawab Hanni singkat.

"Cieee saltingg kleann beduaa haha jangan jadiin gue nyamukkk dong!!"  Hanna menggoda Dika Dan Hanni.

Suasana pun pecah dan kembali mengobrol tentang Karier dan sekolah mereka.

Akhirnya, Dika sekolah kembali bersama Si kembar yaitu di SMA yang sama, bahkan di kelas yang sama :)

"ini dia sekolahnya, gede kan luas banget. Lo bakal betah disini"  Kata Hanna.

Mereka pun berpencar, Dika ke ruangguru , Si kembar ke Kelas. Namun, Hanni mengajak Hanna ke toilet dulu.

"Eh, kemarin di restoran lu apa apaan sih? ko bikin gue salting begitu? emang dia naksir apa sama gue?" Kata Hanni di toilet.

"Sebelum dia naik pesawat saat di bandara, dia nelfon gue. Dia bilang dia naksir sama lo sejak 2 SMP. dia gaberani ngomong sama lo takut pertemanan kita rusak. Akhirnya, dia memendam itu" Jawab Hanna.

Tak menjawab apapun, Hanni langsung balik badan dan meninggalkan Hanna begitu saja dan lari pergi ke kelas dengan wajah cemberut.

Saat di tangga, Hanni tersandung Tali sepatunya karena lepas. Akhirnya, Lutut Hanni pun berdarah.

Hanni tak memerdulikan lukanya dan lanjut ke kelas. Di kelas hanya ada Geng Rio yang beranggotakan 3 cowo "Rio, Rayyan, Nala".

Jadi, Hanni satu satunya cewe disana. Tak peduli dengan situasi, Hanni hanya duduk dan termenung. Rio pun menengok Hanni dan melihat lutut Hanni Terluka.

"Nih, Plester. Liat lutut lo, cepet gih pake. darahnya banyak"  Kata Rio.

Hanni pun mengambil Plester dari tangan Rio dengan wajah kesal. Karna saking sakitnya, Hanni sampai tak bisa memasang karna takut pada darah.

"Sini, biar gue aja yang pasangin. Hadep gue" Kata Rio yang tiba tiba mengambil plester dari tangan Hanni.

Teman teman Rio pun tahu situasi itu dan bergegas keluar dan menutup pintu kelas dan dibiarkan Hanni dan Rio berduaan di kelas.

Selesai Plester di tempel Rio hanya memandangi wajah Hanni.

"Lo lagi kesel? kenapa? sama siapa? kembaran lo? Tanya Rio.

"bukan sama siapa siapa. Gue keluar ya."  Jawab Hanni dan bergegas Keluar.

Namun, Setelah buka pintu ada Hanna yang mau masuk dan melihat dari tadi kalau mereka berduaan.

Terlihat dari wajah Hanna yang cemburu dan kecewa dengan Hanni.

"Maaf ganggu, Gue keluar ya Han" Kata Hanna dan gegas keluar pintu kelas.


Besok Bagian 3..

For My Twin :)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang