02. What!?

892 133 28
                                    

Sejak kejadian di kantin, Juna jadi kepikiran terus sama cewek itu. Juna ingat wajah kesalnya setelah disiram air sama Gita. Kata Juna, gemas.

Apaan sih gue malah kepikiran dia terus.

Juna menggelengkan kepala, mencoba mengusir bayangan cewek itu dari pikirannya. Kelamaan nunggu Haris sama Farhan, malah pikirannya jadi kemana-mana.

Ryan yang melihat Juna menggelengkan kepalanya, menaikkan kedua alisnya. "Ngapa lo, Jun? Ngusir setan di kepala lo?"

Juna mengangguk. "Iya, banyak banget."

"Yang bersih kalau punya otak tu. Udah ngebayangin sampai mana lo?  Sama siapa?" Cecar Ryan.

"Nggak gitu ya setan di kepala gue!" Elak Juna.

"Setan aja dibelain. Udah ngaku aja, iya kan?" Ryan senyum menggoda dengan  menyipitkan matanya, seolah Juna baru saja berbohong.

"Nggak ya, nyet! Setan gue enggak seburuk setan di otak lo! Jangan suudzon lo!"

"Lah dibilang suudzon lagi sama setan. Setan kita tuh temenan, Jun. Setan lo nggak beda jauh kelakuannya sama setan di otak gue." Juna hanya menghela nafas mendengar omongan Ryan.

"Lagian siang-siang begini lo ada-ada aja pikirannya." Lanjut Ryan.

Lagi-lagi, Juna memutar bola matanya mengahadapi omongan Ryan. "Serah lo dah, serah."

"Aiii... Juna. Udah gede sekarang ya." Ryan tetap menggoda Juna.

"Resek banget lo!" Juna menendang kaki Ryan.

Ryan hanya tertawa melihat kelakuan Juna. Ryan emang resek banget orangnya. Harus banyak sabar ngadepin Ryan.

Yang ditunggu akhirnya kelihatan juga. Haris dan Farhan sudah terlihat batang hidungnya. Mereka berjalan ke arah parkiran, tempat dimana Juna dan Ryan menunggu.

"Lama banget lo berdua, tinggal keluar kelas aja pake dilama-lamain." Omel Juna.

"Kan kita piket dulu, Jun." Jawab Farhan santai.

Meskipun mereka berempat tampan dan famous di sekolah, itu tidak melunturkan kewajiban mereka untuk piket kelas. Ya jelaslah, emang mereka siapa? Anak yang punya sekolah?

"Juna otaknya udah kemana-mana nungguin lo berdua. Kotor." Ryan menimpali. Telunjuknya bergerak memutar di samping kepala.

Haris dan Farhan tidak terlalu peduli dengan ocehan Ryan.

Juna yang hilang kesabaran memukul keras bahu Ryan "Emang kampret lo, Yan!" Yang dipukul malah ketawa.

"Kalian langsung aja ke rumah gue dulu. Gue mau jemput adik gue dulu." Ucap Juna menjelaskan.

"Lah emang enggak searah, Jun?" Tanya Farhan.

"Enggak, adik gue udah pergi ke mall. Minta jemput di sana." Juna sudah bersiap pergi dengan motornya. Ketiganya hanya mengangguk.

"Gue duluan ya, kalian langsung aja." Pamit Juna kemudian melajukan motornya mulai meninggalkan area parkir sekolah.

"Oke kalau gitu. Hati-hati, Jun." Ucap Haris.

***

Juna sampai di parkiran mall. Dia kemudian mengambil hpnya di kantong, dan mencari kontak adiknya.

WhatsApp

Little Twin 🐣

Dek, lo di mana?
Gue udah di mall nih..

Unbreakable Love | Jung Jaehyun [✓]Where stories live. Discover now